Ini Kata Purbaya soal Rencana Restrukturisasi Utang Kereta Cepat Whoosh

Kamis, 23 Oktober 2025 - 19:58:00 WIB

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto: Anggie Ariesta)

JAKARTA, iNews.id - Kabar rencana restrukturisasi utang Kereta Cepat Whoosh semakin mencuat. Hal ini disambut positif oleh Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa.

Sebelumnya, muncul sejumlah opsi restrukturisasi utang Kereta Cepat Whoosh, salah satunya dengan memperpanjang jangka waktu pelunasan utang hingga 60 tahun.

Badai Byron Terjang Gaza, 14 Warga Palestina Tewas

Menanggapi hal tersebut, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menuturkan, upaya negosiasi menjadi angin segar bagi kepentingan Indonesia dan China. Dia pun memberikan gestur jempol untuk upaya tersebut.

"Bagus. Saya enggak ikut kan? Top," kata Purbaya saat dijumpai di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Purbaya Ogah Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Danantara: Kita Cari Opsi Terbaik

Saat ditanya mengenai kemungkinan dirinya ikut dalam kunjungan ke China untuk membahas restrukturisasi utang, Purbaya menegaskan bahwa proses tersebut sebaiknya diserahkan sepenuhnya kepada pihak terkait secara bisnis.

Soal Utang Jumbo, Dony Oskaria: Tak Usah Khawatir, Whoosh Banyak Manfaatnya

“Paling menyaksikan. Kalau mereka sudah putus kan udah bagus. Top. Sebisa mungkin enggak ikut. Biar aja mereka selesaikan business to business. Jadi top,” kata dia.

Sebelumnya, COO Danantara, Dony Oskaria menyebut ada banyak opsi yang bisa diambil untuk menyelesaikan masalah utang kereta cepat Whoosh. Dia memastikan bahwa pemerintah akan mengambil opsi terbaik.

Lebih jauh, dirinya memastikan kesepakatan restrukturisasi utang Whoosh harus segera diselesaikan dalam waktu dekat. Dony juga menyampaikan bahwa akan diberangkatkan tim negosiasi agar permasalahan utang bisa segera terselesaikan.

"Terus kita bernegosiasi, kami akan berangkat lagi juga untuk bernegosiasi mengenai term daripada pinjamannya. Ini menjadi poin of negosiasi kita kan. Berkaitan sama jangka waktu pinjaman, suku bunga. Kemudian juga ada beberapa mata uang yang juga akan kita diskusikan dengan mereka," ujar Dony.