Institut Leimena dan Kemendikdasmen Gelar Konferensi Internasional LKLB, Ini Tujuannya
JAKARTA, iNews.id - Institut Leimena bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan menyelenggarakan Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) pada 11-12 November 2025 di Jakarta. Konferensi Internasional LKLB sebelumnya telah sukses digelar pada 2023 dan 2024.
Direktur Eksekutif Institut Leimena, Matius HO menjelaskan, tujuan utama LKLB bukanlah meningkatkan keahlian agama atau keberagaman. Melainkan memiliki kompetensi untuk memahami dan terlibat secara positif dan konstruktif dalam masyarakat multiagama dan multikultural.
"LKLB mungkin salah satu pemahaman yang sederhananya itu adalah dipahami sebagai kalau dalam dunia digital kita perlu ada literasi supaya tidak tersesat maka dalam masyarakat yang majemuk dengan multiagama, multikultural, maka kita juga perlu memiliki literasi," ucap Matius dalam kegiatan pra-event konferensi internasional LKLB di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, Kamis (30/10/2025).
"Kompetensi supaya kita bisa terlibat dengan positif dengan konstruktif, dan bahkan tidak malah jadi menimbulkan masalah dalam masyarakat tersebut. Itu inti sebetulnya tujuan dari literasi lintas budaya," tutur dia.
Dia menegaskan bahwa kegiatan LKLB ini dikembangkan dengan tujuan arah untuk membangun kontak sosial atau rasa rasa saling percaya seseorang antar perbedaan. Program ini melatih kompetensi seseorang untuk bisa membangun relasi dan kolaborasi dengan perbedaan agama atau kepercayaan.
"Jadi itu perlu kompetensi tertentu dan program ini bertujuan untuk mengurangi prasangka yang sering kali menjadi hambatan utama untuk bisa membangun trust atau kerja sama," tuturnya.
Sekedar informasi, Konferensi Internasional LKLB akan menghadirkan sedikitnya 50 narasumber tingkat nasional. Mendikdasmen, Abdul Muti dijadwalkan hadir membuka acara secara resmi sekaligus menyampaikan sambutan kunci pada Selasa (11/11/2025) pagi.
Selama dua hari, Konferensi Internasional LKLB akan diisi enam panel utama dengan format hybrid dan sembilan sesi breakout.
Para undangan mencakup pejabat pemerintah dari Kementerian/lembaga baik dalam dan luar negeri, sejumlah duta besar negara sahabat, akademisi, pemimpin masyarakat sipil, serta para guru alumni pelatihan LKLB.
Editor: Puti Aini Yasmin