Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Telkomsel Rombak Jajaran Pengurus, Diaz Hendropriyono Ditunjuk Jadi Komut
Advertisement . Scroll to see content

Ipang Wahid: Saya Bukan Pembuat Tabloid Indonesia Barokah

Senin, 28 Januari 2019 - 22:42:00 WIB
Ipang Wahid: Saya Bukan Pembuat Tabloid Indonesia Barokah
Wakil Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma’ruf, Ipang Wahid. (Foto: Okezone).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ipang Wahid merespons tuduhan yang menyebut dirinya sebagai pembuat Tabloid Indonesia Barokah. Dia mengaku sama sekali tidak ada kaitannya dengan tabloid yang dipersoalkan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tersebut.

”Saya tegaskan sekali lagi bahwa saya bukan pembuat tabloid Indonesia Barokah. Saya juga tidak tahu menahu tentang siapa yang nulis, siapa yang buat, siapa yang cetak dan siapa yang sebarkan tentang Indonesia Barokah,” kata Ipang melalui keterangan tertulis, Senin (28/1/2019).

Pria bernama asli Irfan Wahid ini mengungkapkan, pernyataan serupa telah disampaikannya melalui media sosial (medsos). Bahkan di Instagram dirinya menyebut ‘Demi Allah’ untuk menegaskan ketidaktahuannya tentang tabloid tersebut. "Untuk kalangan pesantren, menyebut 'Demi Allah' bukan hal main-main," ucap putra KH Salahuddin Wahid ini.

Nama Ipang disebut-sebut berada di balik Tabloid Indonesia Barokah. Tabloid ‘gelap’ yang telah beredar luas ke sejumlah masjid dan musala di berbagai daerah itu dikecam kubu Prabowo-Sandi karena dianggap berisi hoaks yang menyudutkan mereka.

Dikaitkannya nama Ipang lantaran dia diketahui sebagai pembuat konten kreatif untuk website Indonesia Barokah, sebuah open platform yang semua orang bisa berkontribusi menyumbangkan konten kreatifnya untuk kebaikan.

Ipang mengakui sebagai pembuat konten kreatif di laman Indonesia Barokah. Namun dia mengingatkan bahwa website itu berisi pesan-pesan melarang fitnah, hoaks, ujaran kebencian dan lain-lain.

Adapun mengenai kemunculan nama Nizar selaku pemilik email [email protected] pada website tersebut, diakuinya sebagai staf di kantor.

Nizar, kata Ipang, membeli server yang penggunaannya untuk pekerjaan kantor. Kemudian, ada volunteer (relawan) yang ingin membuat website Indonesia Barokah. Mereka lantas mengontak Nizar untuk meminjam server tersebut dan akhirnya diizinkan karena bertujuan untuk dakwah.

”Jadi, pembelian server tidak ada serta merta dibeli untuk pembuatan website karena memang digunakan untuk kegiatan kantor secara general,” kata dia.

Ipang juga menjelaskan mengenai alasan alamat email tersebut diganti. ”Itu adalah reaksi kawan-kawan pembuat website yang panik, takut menyusahkan saya, dan mereka pun langsung mengganti servernya ke server mereka sendiri,” ujarnya.

Ipang mengaku tidak akan sembunyi dari persoalan ini. Bahkan saat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menantangnya agar tidak lari dari tanggung jawab, Ipang menghadapi.

”Orang pesantren itu diajari pemahaman laa aqudul jubna 'anil haijaa i. Tidak akan mundur saya sedikit pun,” kata alumnus Institut Kesenian Jakarta ini.

Ipang balik menyindir kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Saat kasus itu mencuat mereka rama-ramai bilang Ratna digebukin. Begitu ketahuan Ratna Sarumpaet operasi plastik, mereka mundur dan lari dari tanggung jawab.

Terhadap orang-orang yang menuduhnya telah menebar fitnah, dia mempersilakan untuk melihat website Indonesia Barokah. ”Semua berisi konten dakwah dan jauh dari fitnah. Fitnah itu adalah saat Pak Prabowo bilang menteri keuangan adalah menteri pencetak utang, itu fitnah,” ujarnya.

Karena itu, dia menyarankan agar semua pihak menjaga pilpres yang sejuk dan menghindari prasangka, apalagi fitnah. ”Kalau berdasarkan Alquran Surat Al Hujurah 12 disebutkan inna ba'dlo dzonni itsmun. Kebanyakan prasangka itu dosa,” ujarnya.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut