Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Calon Praja IPDN asal Ternate Meninggal Dunia Usai Apel, Sempat Mengeluh Lemas dan Pusing
Advertisement . Scroll to see content

Isak Haru Megawati Terima Gelar Doktor Kehormatan dari IPDN

Kamis, 08 Maret 2018 - 14:27:00 WIB
Isak Haru Megawati Terima Gelar Doktor Kehormatan dari IPDN
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menerima gelar Doktor Honoris Causa dari IPDN, Kamis (8/3/2018). (Foto-Foto: Antara/M Agung Rajasa).
Advertisement . Scroll to see content

SUMEDANG, iNews.id – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Mega dinilai berjasa besar atas kontribusi dan orientasinya dalam bidang penyelengaraan pemerintahan.

Dalam pidatonya, Megawati menyampaikan rasa hormat dan terima kasihnya kepada seluruh sivitas akademika IPDN. Menurut dia, gelar Doktor Honoris Causa merupakan bentuk pengakuan atas kiprah perempuan di politik.

Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini tampak terharu kala berdiri di depan podium. Putri Bung Karno itu juga sempat terisak.

"Sungguh merupakan kebahagiaan dan kehormatan bagi saya mendapat anugerah gelar doktor honoris causa dari IPDN. Banyak yang memberikan selamat karena saya banyak menerima gelar honoris causa, tapi saya sebetulnya berpikir, makin banyak topi ini sebenarnya makin berat," ujar Megawati di kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (8/3/2018).

Mega pun menaruh harapannya agar IPDN dapat terus mencetak kader-kader pamong praja yang nasionalis sesuai dengan tujuan pendiri IPDN yakni Presiden pertama RI Soekarno.

Rektor IPDN Ermaya Suradinata saat mengawali prosesi pemberian gelar doktor kehormatan itu menuturkan, sivitas akademika telah mempelajari nilai dan mempertimbangkan gagasan, semangat, dan jasa Megawati selama menjabat sebagai presiden kelima RI terutama terkait kebijakan strategis politik pemerintahan.

Ermaya menuturkan, pengajuan gelar ini atas pertimbangan, saran dan pendapat dari Komisi Komponen Ahli yang terdiri atas sejumlah tokoh, yakni Abdul Malik Fajar, AM Hendropriyono, Rokhmin Dahuri, Bungaran Saragih, Dai Bachtiar, Bambang Kusowo, Muradi, Haryadi serta tim anggota senat guru besar yang di dalamnya termasuk Ketua dan Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan.


Menurut Ermaya, tim promotor telah mempelajari, menilai serta mempertimbangkan bahwa Megawati memiliki sejumlah jasa dan gagasan, sehingga layak menerima gelar doktor kehormatan bidang politik pemerintahan dari IPDN.

Gagasan dan jasa Megawati yang menjadi poin penilaian antara lain selama menjabat sebagai Presiden terutama terkait dengan kebijakan strategis dan politik pemerintahan, Megawati telah mendorong tata pemerintahan yang baik melalui dukungan terhadap amendemen UUD 1945.

”Beliau juga menggagas perlu koridor desentralisasi dalam bentuk grand design otonomi daerah. Megawati juga sebagai presiden mandataris MPR terakhir yang konsisten menyelesaikan masalah-masalah desentralisasi setelah dilakukan perubahan UU Pemerintahan Daerah,” kata Ermaya.


Selain itu, perempuan bernama lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri ini juga dinilai telah berjasa melakukan penyatuan lembaga kader Pamong Praja melalui ikatan kedinasan. Kepemimpinan Megawati selama 2001-2004, dipandang telah menanamkan landasan bagi pemerintahan yang akan datang.

"Tim promotor menyadari betul betapa besar kebijakan strategis pemerintahan yang dikeluarkan pada periode kepemimpinan 2001-2004. Untuk memperhatikan besar jasa Ibu Megawati dan manfaatnya bagi masyarakat Indonesia, maka dalam forum berwibawa ini Tim Promotor  mempunyai alasan kuat untuk mengajukan gelar doktor honoris causa bidang politik pemerintahan kepada Ibu Megawati," kata Ermaya.

Acara penganugerahan gelar doktor HC itu turut hadir sejumlah tokoh dan petinggi negeri, antara lain mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, mantan Ketua MK Mahfud MD, anggota DPR sekaligus Ketua Umum PPP Romahurmuziy, dan sejumlah anggota legislatif serta pimpinan lembaga tinggi negara.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut