Isi Perjanjian Saragosa yang Mengakhiri Persaingan Portugis dan Spanyol di Maluku
JAKARTA, iNews.id - Isi Perjanjian Saragosa jadi informasi yang penting untuk diketahui bagi kamu yang ingin mendalami sejarah.
Penjelajahan samudera yang dilakukan oleh bangsa Eropa, termasuk Portugis dan Spanyol terjadi pada abad ke-15 hingga 16. Tujuan utama mereka adalah mencari sumber rempah-rempah yang pada akhirnya mereka temukan di Indonesia.
Akibat persaingan dagang antara Portugis dan Spanyol pada masa itu terbentuklah dua perjanjian, yaitu Saragosa dan Tordesillas.
Melansir buku Terminologi Hukum Internasional, Selasa (6/8/2024), Perjanjian Saragosa merupakan kelanjutan dari Perjanjian Tordesillas yang membagi belahan bumi sebelah barat di antara Spanyol dan Portugis.
Perjanjian Tordesillas disepakati dan ditandatangani oleh Portugis dan Spanyol pada 7 Juni 1494. Adapun, latar belakang dibuatnya perjanjian itu adalah bermula jatuhnya Kota Konstantinopel ke tangan kekaisaran Islam di bawah kekuasaan Muhammad Al-Fatih.
Hal itu membuat bangsa Eropa, tak terkecuali Portugis dan Spanyol harus mencari sumber rempah-rempah baru.
Penjelajahan samudera dimulai dari bangsa Portugis pada sekitar tahun 1490-an dan disusul oleh bangsa Spanyol. Namun, dua bangsa ini justru terlibat persaingan dagang.
Paus Alexander VI kemudian memberikan perintah kepada Spanyol untuk menguasai wilayah timur pada 26 September 1493. Sayangnya, keputusan itu tidak membuat Portugis puas, maka lahirnya Perjanjian Tordesillas.
Perjanjian Tordesillas dilakukan oleh tiga pihak, yaitu Raja Portugis, Raja Spanyol, dan Paus Alexander VI sebagai pihak yang di tengah.
1. Spanyol mempunyai hak perdagangan dan pelayaran ke arah barat.
2. Portugis mempunyai hak perdagangan dan pelayaran ke arah timur.
Hasil dari Perjanjian Tordesillas, Portugis berlayar ke arah timur dan menemukan India dan pada akhirnya sampai di Malaka, Indonesia pada tahun 1511.
Setelah itu, Portugis berjalan ke Maluku yang saat itu menjadi pusat rempah-rempah. Sesampainya di sana, Portugis bersekutu dengan Ternate dan kerajaan setempat untuk membangun benteng.
Akan tetapi, kedatangan Spanyol di Maluku saat itu membuat Portugis merasa terancam yang tengah melakukan monopoli perdagangan.
Untuk melawan Portugis, Spanyol meminta bantuan kepada Kesultanan Tidore. Perang berkepanjangan di antara keduanya selesai setelah keluar hasil perundingan yang nantinya dinamai Perjanjian Saragosa pada 22 April 1629.
1. Spanyol harus meninggalkan Maluku dan menaruh pusat kolonialismenya di Filipina
2. Portugis tetap melakukan berbagai aktivitas perdagangan di Maluku
Itulah ulasan mengenai isi Perjanjian Saragosa. Semoga bermanfaat!
Editor: Faieq Hidayat