Istri Ganjar Pranowo Minta Partisipasi Politik Wanita Semakin Digiatkan, Berikut Alasannya!
JAKARTA, iNews.id - Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, berharap partisipasi politik wanita dalam acara Deklarasi Relawan Gardenia Yogyakarta. Lebih dari 6.000 perempuan berkumpul di Lapangan TGP Sayegan, Sleman, pada Minggu (19/11/2023), untuk menyatakan dukungan sebagai relawan Ganjar Pranowo Terdepan Untuk Indonesia Raya (Gardenia).
Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh dalam kesempatan tersebut, menyoroti pentingnya kebebasan partisipasi politik wanita, yang dijamin oleh undang-undang, serta menekankan perlunya keterwakilan perempuan dengan memasukkan 30 persen calon legislatif perempuan.
"Perempuan harus aktif secara politik karena juga menyampaikan aspirasi, termasuk keluarga dan anak," kata Atikoh, memberikan dorongan agar perempuan tidak hanya sebagai pemilih tetapi juga sebagai penyampai aspirasi. Ia juga menekankan peran perempuan dalam pengentasan kemiskinan, menggarisbawahi pentingnya pemberdayaan perempuan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi anak-anak.
My Esti Wijayati, Anggota DPR RI, menyoroti Gardenia sebagai gerakan perempuan yang membuka peluang bagi semua lapisan masyarakat, bukan hanya dari PDI Perjuangan.
"Sesuai prinsipnya, dalam kegiatan berpolitik, relawan harus bersemangat dan gembira. Mereka mensosialisasikan pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan semangat penuh cinta, tanpa kebencian, tanpa hujatan, dan tanpa intimidasi," ungkap My Esti Wijayati.
Setelah deklarasi, relawan Gardenia menyapa masyarakat dengan semangat positif, berkomitmen untuk tidak menciptakan konflik atau intimidasi.Ketua Gardenia, Alexa Hersi, menyatakan kesatuan relawan dari seluruh DIY dan kesadaran penuh untuk mendukung Ganjar Pranowo.
Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh juga memberikan semangat kepada para relawan yang turut dalam kegiatan partisipasi politik wanita ini, meyakini solidaritas dan militansi tinggi perempuan dapat meraih dukungan sebanyak 70% suara di DIY untuk pasangan Ganjar-Mahfud.
"Mari dari perempuan DIY bergerak bersama dengan solid, kompak, riang gembira memenangkan Ganjar-Mahfud sebagai Presiden RI 2024-2029 demi Indonesia Unggul," ujar Istri Ganjar Pranowo, menandaskan komitmen untuk melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemimpin sebelumnya.
Dengan dukungan dari relawan Gardenia, diharapkan pasangan Ganjar-Mahfud dapat meraih hasil yang mengesankan pada Pemilu 2024, menjadi bukti nyata solidaritas relawan perempuan yang ingin membawa Indonesia menuju perubahan yang lebih baik melalui partisipasi politik wanita mereka.
Partisipasi politik wanita memiliki signifikansi yang penting dalam pembangunan masyarakat dan negara. Berikut poinnya yang dirangkum dari berbagai sumber, antara lain:
Keterlibatan perempuan dalam arena politik membawa perspektif dan pengalaman unik yang dapat memperkaya kebijakan dan pengambilan keputusan.
Wanita sering menghadapi tantangan dan kebutuhan yang berbeda dari pria, dan partisipasi mereka dapat memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan mencakup kepentingan seluruh populasi.
Peningkatan partisipasi politik wanita menciptakan representasi yang lebih adil dan seimbang dalam lembaga-lembaga pemerintahan. Dengan keterwakilan yang merata antara perempuan dan pria, keputusan-keputusan yang diambil mencerminkan keberagaman masyarakat.
Hal ini memberikan legitimasi yang lebih besar pada kebijakan publik dan memperkuat rasa keadilan di mata publik.
Partisipasi politik wanita berkontribusi pada peningkatan kualitas demokrasi. Dengan melibatkan seluruh warga negara tanpa memandang gender, demokrasi menjadi lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Wanita membawa perspektif yang berbeda dalam pembuatan keputusan politik dan meningkatkan efektivitas pemerintahan secara keseluruhan.
Dengan memahami dan mendorong partisipasi politik wanita seperti yang digaungkan oleh Istri Ganjar Pranowo yaitu Siti Atikoh, masyarakat dapat mengoptimalkan potensi sumber daya manusia secara menyeluruh dan membangun fondasi yang lebih kuat untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Editor: Komaruddin Bagja