Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Puan bakal Tindak Lanjuti Putusan MKD soal Dugaan Pelanggaran Etik Ahmad Sahroni Cs
Advertisement . Scroll to see content

Jadi Klaster Covid-19, Secapa AD Disarankan Buat Kurikulum Belajar Online

Sabtu, 11 Juli 2020 - 20:00:00 WIB
Jadi Klaster Covid-19, Secapa AD Disarankan Buat Kurikulum Belajar Online
Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati. (Foto: DPR).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idDPR menyarankan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) membuat kurikulum pembelajaran jarak jauh atau secara daring (online) setelah tempat pendidikan ini menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Usul ini menjadi salah satu cara mencegah penyebaran atau kejadian sama terulang.

Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati menuturkan, jika Secapa memutuskan untuk menerapkan pembelajaran daring, harus ada kurikulum untuk itu. Sebaliknya, jika pembelajaran dilakukan secara tatap muka, semua pihak di dalam lingkungan Secapa harus difasilitasi melakukan swab test dengan real time PCR.

“Dan satu hal lagi, jumlah orang yang beraktivitas dan tinggal di lingkungan Secapa harus memenuhi sesuai protokol kesehatan,” kata Kurniasih, Sabtu (11/7/2020).

Politikus PKS ini menuturkan, pembelajaran jarak jauh maupun tatap muka memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun terpenting, pemerintah mesti tegas dalam mengeluarkan kebijakan tentang kegiatan belajar mengajar untuk semua lembaga pendidikan.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, dari 1.262 siswa dan pelatih di Secapa AD Bandung, tidak semua menjalani perawatan. Data Gugus Tugas, 17 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit. Namun sekarang kondisinya pun mulai membaik.

Terkait perlunya kebijakan pembelajaran khusus di Secapa, Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu menyerahkan kebijakan tersebut kepada institusi setempat yang memiliki kewenangan dan pertimbangan masing-masing.

“Untuk sistem daring silakan saja, apalagi TNI-Polri ada institusi kesehatan yang bisa memberikan pertimbangan ke pimpinannya,” kata dokter dari militer ini.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut