Jadi Menteri Jokowi, Syafruddin Tegaskan Sudah Bukan Polisi Aktif
JAKARTA, iNews.id – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformsi Birokrasi (Menpan RB), Syafruddin, menegaskan dirinya bukan lagi anggota polisi aktif setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantiknya sebagai menteri. Syafruddin ditunjuk kepala negara menggantikan Asman Abnur yang memutuskan mengundurkan diri dari jabatan menpan RB, kemarin.
“Saya sudah menyerahkan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Polri kepada kapolri. Saya sudah dilantik menjadi (pejabat) sipil,” kata Syafruddin di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Syafruddin sebelumnya menjabat wakil kepala Kepolisian RI (wakapolri) dengan pangkat komisaris jenderal (komjen) polisi. “Saya tidak mengira, semalam pukul 20.30 WIB saya dipanggil bapak presiden ke Istana Bogor. Beliau menyampaikan bahwa saya akan dilantik hari ini pukul 10.00 WIB sebagai menpan RB,” ucapnya.
Saat ini, telah mengajukan pensiun dini kepada Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Dia pun mempersilakan Tito untuk memilih penggantinya. “(Wakapolri baru) terserah kapolri. Jabatan saya sudah saya serahkan kepada kapolri. Saya sudah tidak terlibat, itu sudah kewenangan kapolri, kalau saya wakapolri saya terlibat,” ungkap Syafruddin.
Menurut jenderal polisi bintang tiga itu, pemilihan wakapolri berdasarkan hasil musyawarah Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) yang saat ini dipegang langsung oleh Kapolri Tito.
“Pak kapolri belum (mengadakan) Wanjakti. Kalau sudah selesai Wanjakti, baru tanya Pak Kapolri saja. Saya tidak punya kewenangan lagi bicara tentang Wanjakti. Tadinya saya ketua Wanjakti, sekarang karena tugas wakapolri sudah diserahkan kepada kapolri sehingga tugas Wanjakti diambil alih kapolri,” ujar Syafruddin.
Saat diminta pendapatnya mengenai nama Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Idham Azis—yang saat ini menjabat Kapolda Metro Jaya—menggantikan dirinya sebagai wakapolri, Syafruddin enggan menjawab secara langsung. “Banyak bintang dua bagus. Bintang tiga juga. Terserah Wanjakti nanti,” tuturnya.
Syafruddin adalah lulusan Akabri tahun 1985. Dia pernah menjabat ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2004 di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhyono dan Jusuf Kalla (SBY–JK).
Pada 2009, dia menjabat wakapolda Sumatera Utara. Selanjutnya, pada 2010, Syafruddin menjadi kapolda Kalimantan Selatan, kemudian dimutasi ke posisi kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (kadivpropam) Polri pada 2012. Dia lalu menjabat kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (kalemdikpol) pada 2015 hingga diangkat sebagai wakapolri pada 2016.

Editor: Ahmad Islamy Jamil