Jawaban Mahfud MD saat Diminta Netizen Berikan Hukuman Mati kepada Para Koruptor

JAKARTA, iNews.id - Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD melakukan live di akun TikToknya untuk menyapa para pendukungnya. Tak cuma sekadar menyapa, dirinya juga menjawab pertanyaan-pertanyaan netizen yang memenuhi kolom komentar live tersebut.

Baru-baru ini dirinya menyempatkan waktunya melakukan live di sela safari politiknya di Medan, Sumatera Utara. Dalam sesi tersebut, ada seorang netizen yang meminta Mahfud memberikan hukuman yang berat untuk para koruptor, salah satunya yaitu hukuman mati.

Baca Juga

Kerusuhan Madagaskar Soroti Meningkatnya Sentimen Negatif terhadap China di Afrika

Menanggapi pertanyaan tersebut, pria asal Madura tersebut melontarkan jawaban yang sangat bijak dan menyentuh dengan melibatkan nilai-nilai keagamaan.

“Ya nanti dilihat ya. Saya berpegangan pada hadits amar ma'ruf nahi munkar, kalau kamu melihat kemungkaran, termasuk dengan melihat korupsi. Tegakkanlah dia dengan tanganmu,” kata Mahfud dalam sesi live TikTok ‘Tas Tes Selesai!’ di akun @mohmahfudmdofficial, dikutip Senin (29/1/2024).

Baca Juga

Yenny Wahid: Ganjar-Mahfud Pemimpin yang Perjuangkan Kepentingan Rakyat Kecil

Menko Polhukam itu menjelaskan, tangan merupakan kiasan untuk kekuasaan. Oleh karenanya jika tidak memiliki kekuasaan, terkadang tidak bisa berbuat banyak untuk kebaikan bangsa dan negara. 

“Tangan itu kekuasaan, jadi kalau tidak punya kekuasaan kadang kala tidak bisa apa-apa,” sambungnya.

Sosok Mahfud MD memang sangat lekat dengan karakter yang tegas dan disiplin. Maka tak heran banyak rakyat yang mengharapkan Mahfud mengatasi permasalahan yang marak terjadi di Indonesia, seperti kasus korupsi dengan sangat tegas.

Pria 66 tahun itu menjelaskan, banyak orang berebut untuk mendapatkan kekuasaan. Akan tetapi sering kali kekuasaan tersebut digunakan untuk hal-hal yang tidak baik. 

Meski begitu, tak menutup kemungkinan memang ada sosok yang tulus yang ingin menggerakkan kekuasaan tersebut untuk memberikan perubahan positif bagi masyarakat.

“Maka banyak orang berebut kekuasaan kadang kala untuk disalahgunakan, tapi terkadang juga untuk membangun masyarakat,” katanya.

Editor: Reza Fajri