Jejak Pendidikan Zetro Leonardo Purba dan Perannya di KBRI Lima Peru
JAKARTA, iNews.id - Jejak pendidikan Zetro Leonardo Purba menjadi dasar penting yang membentuk dirinya menjadi staf KBRI yang berdedikasi dan profesional. Sayangnya, pada tanggal 1 September 2025, Zetro menjadi korban penembakan oleh orang tidak dikenal saat sedang bersepeda bersama istrinya di Lima, Peru, dan meninggal dunia.
Pendidikan yang ia tempuh sangat mendukung tugasnya dalam mengelola administrasi, keuangan, dan kepegawaian di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Lima, sehingga membantu kelancaran berbagai kegiatan diplomatik dan konsuler Indonesia di luar negeri.
Zetro Leonardo Purba lahir pada tahun 1985 dan menempuh pendidikan formal dasar hingga menengah di Indonesia. Berdasarkan data daru berbagai sumber, Zetro Leonardo Purba merupakan alumni S1 Akuntansi dari Universitas Pancasila, di mana ia memulai studinya pada tanggal 9 September 2007.
Pihak kampus telah mengonfirmasi bahwa ia memang salah satu alumni mereka. Selain itu, Zetro juga diketahui memegang sertifikasi sebagai Bendahara Negara Tersertifikasi (BNT), yang ia peroleh pada 6 Juni 2018.
Pendidikan tinggi Zetro fokus pada bidang akuntansi dan manajemen keuangan negara. Ia menyelesaikan studi Sarjana Akuntansi yang kemudian diperkuat dengan sertifikasi profesional sebagai Bendahara Negara Tersertifikasi. Sertifikasi ini menegaskan kompetensinya dalam pengelolaan keuangan dan administrasi anggaran di lingkungan pemerintahan.
Sertifikasi Bendahara Negara Tersertifikasi yang dimiliki Zetro merupakan pengakuan resmi dari pemerintah Indonesia atas kemampuannya dalam mengelola keuangan negara. Sertifikasi ini tidak hanya mengukuhkan keahliannya, tetapi juga menjadi landasan pijak ketika menjalankan tugas pengelolaan keuangan di berbagai instansi pemerintah, termasuk di KBRI.
Dengan kemampuan dan sertifikasi tersebut, Zetro mampu mengemban tugasnya sebagai Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima secara profesional, memastikan bahwa pengelolaan administrasi dan keuangan perwakilan Indonesia di luar negeri berjalan transparan dan akuntabel.
Jejak pendidikan Zetro sangat relevan dengan tanggung jawabnya di KBRI Lima. Sebagai Penata Kanselerai Muda, ia bertugas mengelola keuangan, aset negara, ketatausahaan, dan kepegawaian, yang semuanya membutuhkan disiplin tinggi, ketelitian, dan kemampuan analisis yang ia dapatkan melalui pendidikan dan sertifikasinya.
Sebelumnya, ia bertugas selama tiga tahun di Konsulat Jenderal RI (KJRI) Melbourne, Australia, sebagai Bendahara sekaligus Penata Kerumahtanggaan. Pengalaman ini merupakan aplikasi langsung dari ilmu yang telah diraihnya, mengelola administrasi keuangan dan fasilitas dengan tanggung jawab besar.
Pada awal 2025, Zetro dipindahkan ke KBRI Lima, Peru. Meskipun masa tugasnya terbilang singkat, lima bulan, dedikasi dan profesionalismenya mendapat apresiasi tinggi dari rekan dan atasan.
Tugas utama Zetro di KBRI mencakup pengelolaan administrasi keuangan, manajemen aset milik negara, ketatausahaan, serta pengelolaan sumber daya manusia. Fungsi-fungsi ini sangat penting untuk mendukung kelancaran operasional diplomatik dan layanan konsuler kepada masyarakat Indonesia yang berada di Peru dan sekitarnya.
Modal pendidikan dan sertifikasi membuat Zetro mampu melaksanakan tugasnya dengan teliti dan bertanggung jawab, menjadikannya salah satu pilar operasional penting di KBRI Lima.
Pada 1 September 2025, insiden tragis terjadi saat Zetro bersepeda bersama istrinya di kawasan Lince, Lima. Ia ditembak oleh seorang pria tak dikenal yang melintas, menderita tiga luka tembak, dan sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado. Namun sayangnya, nyawanya tidak tertolong. Istrinya selamat tanpa luka dan kini berada di bawah pengamanan polisi setempat.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Zetro dan menegaskan akan mengusut tuntas kasus ini. Pemerintah juga berkomitmen mendampingi keluarga, termasuk menjamin pendidikan anak-anak almarhum.
Jejak pendidikan Zetro Leonardo Purba menjadi landasan utama dalam kariernya sebagai staf KBRI Lima yang berdedikasi tinggi. Pendidikan dan sertifikasi yang dimilikinya tidak hanya melengkapi tugasnya, tetapi juga memperkuat profesionalisme dalam menjalankan fungsi pengelolaan administrasi dan keuangan di luar negeri. Selamat jalan Zetro!
Editor: Komaruddin Bagja