Jembatan Sei Alalak, Ikon Baru Kota Banjarmasin
JAKARTA, iNews.id - Jembatan Sei Alalak merupakan jembatan yang menghubungkan Kota Banjarmasin dengan Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Jembatan ini sudah beroperasi secara terbatas sejak beberapa waktu yang lalu.
Ikon baru Kota Banjarmasin tersebut memiliki panjang total 850 meter dengan sejumlah keunikan. Direktur Pembangunan Jembatan Yudha Handita Panjiriawan mengatakan, Jembatan Sei Alalak memiliki kekhususan di antaranya, yaitu pilon jembatannya tunggal dan melengkung kearah luar.
Biasanya, jelas Yudha, jembatan cable stayed pilonnya akan berbentuk lurus dan sisi kanan kirinya simetris. Namun, berbeda dengan Sei Alalak, pilon dan jalan jembatannya melengkung.
Jembatan tersebut merupakan jembatan cable stayed dengan stuktur melengkung pertama di Indonesia.
"Perilaku jembatan ini yang sangat khusus, saya rasa ini baru pertama di dunia, makanya jika diusulkan ke MURI (Museum Rekor Indonesia) ini bisa dapat rekornya," tuturnya.
Karena kekhususan tersebut, aspek konstruksi dan pemeliharaannya memiliki kompleksitas tersendiri. Untuk pemantauan dan pemeliharaan, Ditjen Bina Marga akan menempatkan sensor-sensor pada beberapa bagian jembatan tersebut.
Menceritakan proses konstruksi, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan Syauqi Kamal mengatakan, jembatan yang menghubungkan wilayah Kota Banjarmasin dengan Kabupaten Barito Koala tersebut merupakan sebuah tantangan karena dibangun di atas tanah lunak (gambut).
"Pondasi jembatan kedalamannya sampai 75 meter dengan diameter pancangnya sebesar 1,8 meter. Jembatan Sei Alalak juga menjadi ikon baru Kota Banjarmasin mau pun Provinsi Kalimantan Selatan," kata Syauqi.
Seperti diketahui, Jembatan Sei Alalak berlokasi di jalur utama lintas selatan Trans Kalimantan. Keberadaan jembatan tersebut meningkatkan kapasitas jalan lintas selatan, sehingga mendukung konektivitas Kota Banjarmasin, baik ke arah Kalimantan Tengah mau pun Kalimantan Timur.
Sebelumnya pada akhir Agustus 2021, Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) telah melakukan uji beban sebagai bagian dari sertifikasi Laik Fungsi terhadap Jembatan Sei Alalak. Yudha menerangkan, secara keseluruhan hasil uji beban menunjukan hasil yang baik, data pengujian kemudian akan dibahas secara teknis oleh KKJTJ untuk rekomendasi keluarnya sertifikat laik fungsi.
"Secara umum hasil ujinya baik, ketika diberikan beban, lalu bebannya di-release, kondisi jembatannya kembali seperti semula. Ini mengindikasikan struktur jembatannya baik," ucapnya.
(CM)
Editor: Rizqa Leony Putri