Jenderal TNI Andika Perkasa Pertemuan Bilateral dengan 6 KSAD Negara Sahabat
JAKARTA, iNews.id - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa kunjungan kerja ke Bangkok, Thailand untuk mengikuti kegiatan Indo-Pacific Armies Chiefs Conference (IPACC) dan Indo-Pacific Armies Management Seminar (IPAMS). Dalam kunjungan tersebut, Andika Perkasa juga melakukan pertemuan bilateral dengan enam KSAD negara sahabat, yakni Brunei Darussalam, Thailand, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru dan Australia, 9-10 September 2019.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Candra Wijaya mengatakan, pertemuan bilateral dengan KSAD negara sahabat dilaksanakan di sela-sela menghadiri kegiatan 11th IPACC XI, 43rd Indo-Pacific Armies Management _Seminar (PAMS XLIII) and 5th Senior Enlisted Leaders Forum (SELF) di Hotel Marriott Marquis Queen’s Bangkok, Thailand.
“Selain menghadiri undangan konferensi Indo-Pasifik di Bangkok Thailand, KSAD juga melakukan pertemuan dengan beberapa kepala angkatan darat sahabat yang mengikuti kegiatan konferensi tersebut,” ujar Candra dalam keterangan pers yang diterima iNews.id, Selasa (10/9/2019).

Dia menuturkan, pertemuan tersebut merupakan agenda resmi bilateral yang membahas tentang beberapa kerja sama antara TNI Angkatan Darat (AD) dengan AD negara sahabat. Selain itu, Andika Perkasa juga mendapatkan undangan dari sejumlah KSAD negara sahabat untuk melakukan kunjungan ke negara mereka.
“Demikian juga sebaliknya, beliau (Jenderal TNI Andika Perkasa) mengundang para Kasad negara sahabat untuk menghadiri ACAMM 2019 di Indonesia,” ucapnya.
Menurutnya, pertemuan itu juga membahas tentang peningkatan hubungan kerja sama melalui pertukaran kunjungan, pendidikan dan latihan bersama antarkedua AD. Misalnya, pertemuan dengan KSAD Kanada Lieutenant General Wayne Eyre, MSC, CD yang mengungkapkan ketertarikan untuk mengenal lebih jauh wilayah Asia Tenggara.

Sedangkan pertemuan dengan KSAD Amerika Serikat (General James C. McConville), Andika Perkasa menginginkan jumlah personel TNI AD yang dikirim ke AS dilipatgandakan.
“Dengan mengambil durasi pendidikan/kursus yang lebih singkat dan memberikan harapannya bahwa kerja sama yang terjalin tidak terpengaruh dengan situasi politik dalam negeri,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, selain membahas masalah kerja sama, ada beberapa pembahasan spesifik setiap negara. Misalnya, kerja sama pasukan khusus antara TNI AD dengan AD Selandia Baru.
“Kemudian, penambahan jumlah personel TNI AD yang dikirim ke Amerika, Australia, Kanada dan Selandia Baru untuk mengikuti pendidikan/kursus singkat.
Editor: Kurnia Illahi