Jenis-Jenis Baret TNI AD, AL, AU, Lengkap Berdasarkan Warnanya
JAKARTA, iNews.id - Mengenal jenis baret TNI menjadi informasi yang menarik untuk diketahui. Sebagaimana diketahui, Tentara Nasional Indonesia (TNI) terbagi dalam tiga matra yakni TNI Angkatan Darat (AD), TNI Angkatan Laut (AL), dan TNI Angkatan Udara (AU).
Salah satu tanda yang membedakan tiga matra tersebut adalah warna baret yang dikenakan. Warna baret yang dipakai oleh seorang prajurit disesuaikan dengan matra mana mereka bertugas.
Selain itu, setiap matra juga memiliki pasukan-pasukan khusus tertentu yang tentunya juga memiliki warna baret masing-masing. Maka tidak mengherankan jika masyarakat banyak masyarakat awam yang kurang mengetahui jenis baret tersebut.
Baret hijau adalah baret yang dipakai di lingkungan Markas Besar TNI AD, Markas Kodam, serta satuan teritorial Kodim dan Koramil. Baret ini berwarna hijau terang dihiasi lambang Kartika Eka Paksi, yakni burung garuda dengan perisai merah putih dan satu bintang di atasnya.
Ada juga baret warna hijau lumut yang dipakai oleh satuan tempur terbesar di Angkatan Darat yaitu Kostrad (Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat). Baret Kostrad memiliki lambang Cakra Sapta Agni yang berbentuk senjata cakra dengan tujuh ujung berapi.
Batalyon Raider juga memakai baret hijau lumut dengan emblem perisai merah putih diagonal dengan elemen sangkur terhunus dan kilat di depannya.
Direktorat Zeni Angkatan Darat (Ditziad) memakai baret hijau dengan emblem Yudha Karya Satya Bhakti. Lambang tersebut memiliki arti mengabdi dengan setia dalam tugas perang dan pembangunan.
Perhubungan Angkatan Darat (Hubat) dari satuan kecabangan Perhubungan juga mengenakan baret hijau. Mulai dari tingkat Direktorat Perhubungan Angkatan Darat, Badan Pelaksana Perhubungan, hingga tingkat pasukan yaitu Batalyon Perhubungan (Yonhub).
Gambar emblemnya adalah Kapota Yudha atau merpati perang. Emblemnya juga bertuliskan Cighra Apta Nirbhaya yang berarti cepat, tepat, dan aman.
Satuan kecabangan Perbekalan dan Angkutan (Bekang) mulai dari tingkat Direktorat Perbekalan dan Angkutan Darat hingga Badan Pelaksana Perbekalan dan Angkutan juga memakai baret hijau.
Bekang memiliki tugas menyediakan logistik tempur dan angkutan perang. Emblem di baretnya adalah Dhamagati Ksatria Jaya, yakni bintang delapan dengan roda gigi dan bintang di bagian atas.
Satuan kecabangan Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) mulai dari tingkat Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) hingga tingkat Skadron saat ini juga mengenakan baret berwarna hijau. Emblem lambang Puspenerbad yakni Wira Amur atau prajurit terbang.
Baret merah umum dikenal sebagai baret yang dipakai Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Baret Kopassus memiliki warna merah darah dengan emblem Tribuana Chandraca Satya Dharma yang artinya pasukan setia dan memiliki kemampuan bertempur dalam tiga matra yakni, darat, laut, dan udara. Lambangnya adalah bingkai segi delapan yang di dalamnya terdapat pisau komando, sayap, dan jangkar.
Selain itu, Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang menjadi satuan khusus milik TNI AL juga memakai baret berwarna merah tua. Bedanya, terdapat emblem Tan Hana Wighna Tan Sirna yang berarti tidak ada rintangan yang tak dapat diatasi. Wujudnya berupa lambang jangkar yang di depannya terdapat katak dengan tombak trisula.
Satuan Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI juga mengenakan baret berwarna merah dengan emblem yang bergambar tiga buah anak panah. Koopsus TNI berisi personel-personel terbaik dari tiga matra, yakni Satuan 81 Kopassus, Satuan Bravo 90 Paskhas, dan Satuan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka).
Baret hitam salah satunya dipakai oleh pasukan Kavaleri. Beret hitam Kavaleri memiliki emblem lambang Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pusenkav) yakni Tri Daya Cakti yang artinya tiga kekuatan sakti yakni daya gerak, daya tembak, dan daya kejut.
Selain itu, baret hitam juga dikenakan oleh Korps Kapal Selam. Bedanya, Korps Kapal Selam memiliki emblem dengan lambang Hiu Kencana yang berbentuk segi delapan dengan gambar jangkar dan hiu berwarna emas.
Satuan Artileri Medan (Armed) mengenakan baret coklat dengan emblem lambang Tri Sandya Yudha yang diambil dari lambang Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussen Armed). Lambang emblemnya berupa gambar dua meriam yang saling berhadapan dengan dua amunisi artileri yang posisinya tegak di bagian tengah.
Baret coklat juga dikenakan oleh Artileri Pertahanan Udara (Arhanud). Emblem yang dipakai adalah lambang Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud), yakni Vyati Rakca Bhala Cakti yang artinya prajurit sakti penjaga angkasa.
Baret ini dikenakan oleh Polisi Militer (PM) dengan emblem lambang dua pistol yang bersilang dalam bingkai segi lima berwarna emas.
Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) juga mengenakan baret berwarna biru dengan emblem bergambar topeng Gajah Mada dengan seloka Satya Wira Wicaksana.
Sementara, Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) mengenakan baret biru dengan emblem bergambar dua revolver bersilang juga terdapat gambar jangkar yang menggambarkan matra laut.
Sedangkan Pusat Polisi Militer Angkatan Udara (Puspomau) memakai baret biru dengan emblem bergambar pistol bersilang ditambah gambar Garuda dan bintang bersudut delapan serta tulisan Wira Waskita.
Personel di Markas Besar (Mabes) TNI AL memakai baret biru tua dengan emblem Jalesveva Jaya Mahe yang bergambar jangkar di tengah untaian padi dan kapas dengan simbol Pancasila di atasnya. Jalesveva Jaya Mahe artinya adalah di laut kita jaya.
Selain itu, Satuan Komando Utama yakni Komando Armada (Koarmada) I, Koarmada II, Koarmada III atau dikenal dengan Baret Armada juga berwarna biru tua. Emblemnya adalah perisai merah yang di dalamnya terdapat gambar jangkar dan trisula berlatar belakang ombak lautan.
Satuan Selam di bawah Dinas Penyelam Bawah Air (Dislambair) juga memakai baret berwarna biru tua. Lambangnya adalah Wicak Wireng Warih yang bermakna bijak dan ksatria dalam tugas di bawah air. Emblemnya adala gambar helm selam dengan tombak trisula dan jangkar.
Selain itu, Markas Besar (Mabes) TNI AU juga diketahui mengenakan baret berwarna biru tua atau dikenal dengan Baret Lanud. Baret ini dipakai di satuan kerja Pangkalan Udara dan juga dipakai hampir seluruh personel TNI AU di luar Paskhas dan POM AU. Emblemnya berlambang Swa Bhuwana Paksa yang bermakna sayap penjaga Tanah Air.
Baret ungu dikenakan oleh Korps Marinir TNI AL dengan emblem Jalesu Bhumyamca Jayamahe dalam bingkai segi lima berwarna merah. Lambangnya adalah jangkar dengan lingkaran yang didalamnya ada keris dan peta Indonesia.
Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) yang berada di bawah Korps Marinir juga memakai baret ungu. Bedanya, selain lambang Jalesu Bhumyamca Jayamahe ada juga Brevet Trimedia dengan gambar penyelam dan parasut di atasnya.
Selain itu, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) juga mengenakan baret ungu. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Marinir TNI AL.
Korps Pasukan Khas (Kopaskhas) adalah pasukan elite yang berasal dari satuan TNI Angkatan Udara. Baret jingga yang dikenakan terdapat emblem lambang berupa perisai dengan gambar parasut, senapan, dan artileri pertahanan udara.
Pada lambangnya, bertuliskan semboyan Paskhas yakni Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana yang artinya bekerja tanpa menghitung untung rugi.
Itulah jenis-jenis baret TNI yang tidak banyak diketahui masyarakat awam. Selain warna baret, posisi pemakaian baret juga memiliki makna tersendiri.
Jika baret dimiringkan ke kiri, artinya bahwa pasukan yang mengenakannya mengemban tugas keamanan, pengamanan, dan penegakan hukum. Sedangkan jika dimiringkan ke kanan, maka pasukan tersebut adalah pasukan yang berada dalam kesiapan tinggi siap tempur.
Editor: Komaruddin Bagja