Jimly Asshiddiqie Imbau Jokowi Tak Turun Kampanye: Memperpanas Keadaan
JAKARTA, iNews.id - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak turun langsung berkampanye dan memihak pasangan calon (paslon) tertentu. Sikap memihak Jokowi dinilai bisa memperpanas keadaan.
Hal itu menanggapi pernyataan Jokowi yang menyebut presiden hingga menteri boleh memihak dan berkampanye lantaran mempunyai hak demokrasi.
Jimly menyebut preferensi politik Jokowi bisa membawa keadaan lebih panas dan mudharat yang lebih banyak.
"Maka, meskipun tidak ada aturan hukum yang dilanggar, akan lebih baik dan bijaksana jika tidak dilakukan. Untuk Indonesia kini mudaratnya pasti lebih banyak dan makin memperpanas keadaan dengan sikap pro-kontra yang tidak terkendali," kata Jimly saat dimintai tanggapan, Rabu (24/1/2024).
Jimly menyebut budaya politik di Indonesia salah satu alasan mengapa Jokowi disarankan untuk tidak terjun langsung berkampanye. Menurutnya, budaya politik di Indonesia masih feodal serta institusi politiknya juga belum kuat.
"Seperti Presiden Obama kampanye terbuka untuk capres Hillary di AS tidak dilarang karena budaya politiknya tidak feodal lagi dan institusi demokrasinya sudah kuat dan profesional. Nyatanya rakyat yang berdaulat menentukan pemenangnya adalah Donald Trump," tutur dia.
"Tapi kalau di Indonesia sebaliknya, budaya politik masih feodal dan institusi politiknya belum kuat," katanya.
Ia kemudian menyarankan kembali agar Jokowi mempertimbangkan aspek emosional di tengah waktu yang mendekati Pemilu.
"Jadi saya sarankan Presiden Jokowi tidak usah dan tidak perlu ikut kampanye secara resmi dan terbuka," tuturnya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq