Job Fest di Velodrome Buka 2.000 Loker, Pramono Kaget Banyak Pencari Kerja dari Luar Jakarta
JAKARTA, iNews.id - Jakarta Job Festival (Job Fest) Gelombang 3 di Jakarta International Velodrome (JIV), Rawamangun, Jakarta Timur telah dibuka Gubernur Jakarta Pramono Anung, Selasa (19/8/2025). Kegiatan yang berlangsung hingga Rabu (20/8/2025) besok ini melibatkan 37 perusahaan dengan 2.000 lowongan pekerjaan.
Pramono menyampaikan, pihaknya telah menyelenggarakan 13 kali Job Fest dari 21 kegiatan yang ditargetkan. Secara keseluruhan, acara ini melibatkan 458 perusahaan swasta dan telah menyerap 1.450 tenaga kerja atau sekitar 38,39 persen dari jumlah pendaftar sekitar 3.700 orang.
“Tentunya saya secara pribadi mengharapkan betul bahwa lowongan kerja yang jumlahnya lebih dari dua ribu ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata Pramono.
Dia menegaskan, Pemerintah Provinsi Jakarta berkomitmen terus membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Namun, dia sedikit terkejut ketika mengetahui pencari kerja dari luar Jakarta ternyata cukup banyak dalam kegiatan Job Fest tersebut.
“Yang mengejutkan bagi saya pribadi adalah jumlah pencari kerja dari luar Jakarta ternyata cukup tinggi. Ini menunjukkan bahwa persoalan ketenagakerjaan bukan hanya dialami di Jakarta, tetapi juga di daerah lain yang berharap warganya bisa bekerja di Ibu Kota,” ucapnya.
Pramono mengimbau perangkat daerah dan para pemangku kepentingan untuk terus memperkuat sistem perekrutan yang memudahkan masyarakat dalam melamar pekerjaan.
“Maka saya minta agar proses rekrutmen seperti job fair ini dibuat transparan, terbuka, dan memberi kesempatan seluas-luasnya bagi siapa pun yang ingin bekerja. Jangan sampai terjadi seperti di beberapa daerah, di mana lowongan terbatas tetapi pelamarnya mencapai ribuan bahkan puluhan ribu, hingga ada yang pingsan. Saya nggak ingin hal itu terjadi di Jakarta,” katanya.
Lebih lanjut, Pramono menjelaskan saat ini terdapat banyak permintaan tenaga kerja Indonesia dari luar negeri seperti Jepang, Korea, Australia, dan lain-lain. Namun, umumnya para calon tenaga kerja Indonesia terkendala kemampuan bahasa asing.
Oleh karena itu, Pramono secara khusus meminta kepada Dinas Tenaga Kerja DKI untuk membuat Mobile Training Unit (MTU) atau mobil pelatihan yang menggelar pelatihan tenaga kerja hingga tingkat kelurahan khusus untuk pelatihan bahasa asing.
Editor: Reza Fajri