Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polemik Ijazah, Denny Indrayana: Sumber Masalahnya Ada di Pak Jokowi
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi Akui Rahasiakan Sejumlah Informasi Penanganan Virus Korona

Sabtu, 14 Maret 2020 - 07:00:00 WIB
Jokowi Akui Rahasiakan Sejumlah Informasi Penanganan Virus Korona
Presiden Jokowi saat mengungkap kasus pertama virus korona di Indonesia pada Senin (2/3/2020). (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui pemerintah tidak bisa menyampaikan seluruh informasi terkait penanganan virus korona (Covid-19) kepada publik. Ada sejumlah informasi dirahasiakan agar tak menimbulkan kepanikan di masyarakat.

"Memang ada yang kita sampaikan dan ada yang tidak kita sampaikan. Karena kita tidak ingin menimbulkan keresahan dan kepanikan di tengah masyarakat," ujar Presiden di Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Jumat (13/3/2020).

Jokowi mengungkapkan pemerintah harus melakukan ‘operasi senyap’ penanganan virus korona karena tidak ingin menciptakan keresahan masyarakat. Jika itu terjadi, maka akan ada efek dominonya.

Kendati demikian, Presiden memastikan pemerintah serius menangani virus penyakit tersebut.

"Langkah-langkah serius telah kita ambil tapi di saat yang bersamaan kita tidak ingin menciptakan rasa panik. Tidak ingin menciptakan keresahan di tengah masyarakat sehingga dalam penanganan kita tidak bersuara tetap tenang dan menangani persoalan ini," tutupnya

Presiden menegaskan, pemerintah sangat menaruh atensi serius dalam menangani virus korona. Apalagi wabah itu kini telah ditetapkan WHO sebagai pandemi global.

"Saya sekali lagi sampaikan penanganan pandemi Covid-19 terus menjadi perhatian kita," katanya.

Jokowi menuturkan, pemerintah terus berupaya menangani penyebaran virus korona karena pandemi ini tidak mengenal batas negara. Seminggu lalu hanya ada 80 negara yang terjangkit wabah ini. Saat ini jumlahnya mencapai 117 negara.

"Satu minggu melompat menjadi 117 negara artinya sekali lagi virus tidak mengenal batas negara," ucap Jokowi.

Jokowi menuturkan, di Indonesia khususnya per 12 Maret 2020, ada 34 kasus positif virus korona yang telah terkonfirmasi dan ada dua pasien yang meninggal dunia atas pandemi ini.

"Pemerintah tanpa henti meningkatkan kesiapan dan ketangguhan negara kita dalam menghadapi pandemi ini. Bukan lagi endemi tapi pandemi," katanya.

Editor: Donald Karouw

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut