Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Utang Luar Negeri Tembus Rp7.163 Triliun per Agustus 2025
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi: Banyak Ingin Lemahkan Bangsa dengan Cara Tak Beradab

Sabtu, 07 April 2018 - 17:09:00 WIB
Jokowi: Banyak Ingin Lemahkan Bangsa dengan Cara Tak Beradab
Presiden Joko Widodo berfoto bersama umat Hindu usai menghadiri acara Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (7/4/2018). (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo menanggapi berbagai tudingan yang kerap menyasar dirinya. Mulai dari  tudingan yang menyebut sebagai antek asing, isu komunis, hingga masalah infrastruktur dan utang luar negeri.

Jokowi pun mengklarifikasi isu-isu tersebut saat memberikan sambutan dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Jokowi di Bogor, Jawa Barat. Dalam sambutannya, Jokowi menyebut saat ini banyak yang berupaya melemahkan bangsa dengan berbagai cara yang tidak beradab.

“Banyak yang dari kita ini ingin melemahkan bangsa ini dengan cara-cara yang tidak beradab. Ngomong isu antek asing coba tuding ke saya. Jokowi tuh antek asing, gagal hilang. Ganti lagi dia tuh antek asing, gagal hilang lagi. Ganti lagi isu PKI, iya ndak? Saya jawab, saat itu saya ke pesantren-pesantren,” katanya di Bogor, Sabtu (7/4/2018).

Jokowo mengaku telah diterpa berbagai isu secara silih berganti. Salah satu isu yang membuatnya kecewa adalah isu terkait komunis atau PKI. Di hadapan ribuan relawan Jokowi, dia menunjukkan foto yang sempat viral di media sosial. Dalam foto itu, tampak pimpinan PKI DN Aidit yang tengah berpidato  didampingi seorang pria yang mirip dirinya.

“Tahun 65 PKI dibubarkan. Saya tuh baru berumur 3 tahun-4 tahun, masa ada PKI balita? Saya baru umur 4 tahun, apa ada PKI balita? Ada gambar coba liat di medsos, kayak gini nih coba,” katanya.

Dia menjelaskan, foto itu diambil pada tahun 1955. “Saya cari ini tahun berapa ini? Tahun 55. Saya lahir belum sudah, jejer sama DN Aidit coba. Ini isu apa-apaan, nggak beradab seperti itu. Isu PKI hilang, ganti lagi isu infrastruktur,” katanya.

Editor: Azhar Azis

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut