JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi keberhasilan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) mengembangkan PCR test kit. Kemenristek/BRIN juga berhasil mengembangkan non-PCR diagnostic test, ventilator, dan model ISL 2.
Mantan gubernur DKI Jakarta ini berharap inovasi yang telah dilakukan tersebut mulai diproduksi secara massal. Dengan begitu, Indonesia tidak lagi tergantung pada produk-produk luar negeri alias impor.
Negara Mayoritas Muslim Ini Gabung Perjanjian Abraham, Normalisasi dengan Israel
"Kita harapkan nanti paling tidak akhir Mei atau awal Juni ini sudah bisa kita produksi," katanya dalam Rapat Terbatas "Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19" lewat video konferensi, Senin (11/5/2020).
Dalam ratas tersebut, Jokowi juga mengapresiasi kemajuan yang signifikan dalam pengujian plasma. Pengujian tersebut rencananya akan dilakukan uji klinis berskala besar di beberapa rumah sakit dan juga stimcell untuk menggantikan jaringan yang rusak.
Astra Serahkan 30 Ventilator untuk Tiga RS Rujukan Corona
Mantan wali kota Solo ini juga mengungkapkan kemajuan signifikan pada penelitian uji nom, sequencing. Menurut Jokowi, langkah tersebut sangat penting untuk menuju tahap selanjutnya yang sesuai Indonesia.
"Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesemapatan yang baik ini dan saya minta tadi seluruh hasil riset dan inovasi ini didukung penuh, proses-proses perizinannya dilakukan dengan cepat, dan juga disambungkan dengan industri baik itu BUMN maupun swasta," tuturnya.
Trump Bantu Jokowi soal Ventilator, Begini Pesan Komisi IX DPR
Editor: Djibril Muhammad
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku