Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Siap Penuhi Panggilan Polda Metro
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi: Jangan Bicara Bersaing dengan Negara Lain Jika Stunting 37%

Selasa, 12 Februari 2019 - 14:27:00 WIB
Jokowi: Jangan Bicara Bersaing dengan Negara Lain Jika Stunting 37%
Presiden Joko Widodo. (Foto: Setkab)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemeliharaan kesehatan merupakan salah satu faktor utama guna mendongkrak kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Sebelum faktor utama tersebut dituntaskan, jangan berbicara soal persaingan dengan negara lain.

Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya saat acara Pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2019 di ICE, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Selasa (12/2/2019).

"Kesehatan ini sangat 'basic' sekali, jangan sampai kita berbicara persaingan dengan negara lain, kompetisi dengan negara lain, tetapi kita memiliki 'stunting' 37 persen," katanya.

Jokowi lantas meminta para pemangku kepentingan termasuk kepala dinas kesehatan di semua tingkatan untuk menyelesaikan masalah kesehatan pertumbuhan yang menyebabkan kekerdilan atau stunting.

Tak lupa, Jokowi mengapresiasi upaya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menurunkan angka stunting dari 37 persen pada 2014 menjadi 30 persen pada 2018.

Meski begitu, mantan gubernur DKI Jakarta ini meminta kasus stunting dimusnahkan dari bumi Indonesia. Kematian ibu melahirkan juga menjadi perhatian Jokowi, selain stunting.

"Jangan sampai negara lain sudah berbicara 'artificial inteligence, sudah berbicara virtual reality, sudah berbicara 'internet of things', sudah berbicara 'big data', sudah berbicara 'bit coin', 'crypto currency'. Kita urusan 'stunting' saja belum selesai, urusan kematian ibu belum rampung," ujarnya.

Dengan tingkat kesehatan masyarakat yang meningkat, menurut mantan wali kota Solo ini, maka kualitas SDM dapat didorong ke arah yang lebih baik. Jokowi juga menjelaskan pembangunan SDM menjadi syarat mutlak agar Indonesia tidak terjebak sebagai negara berpendapatan menengah.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut