Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Raja Yordania Bertemu Prabowo di Istana Hari Ini
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi : Jangan Tidak Lolos Verifikasi dan Gagal Nyapres Bilang karena Istana 

Rabu, 21 Desember 2022 - 18:43:00 WIB
Jokowi : Jangan Tidak Lolos Verifikasi dan Gagal Nyapres Bilang karena Istana 
Presiden Jokowi dalam peringatan HUT ke-16 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di JCC Senayan Jakarta pada Rabu (21/12/2022). (Foto MPI).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar para peserta Pileg dan Pilpres dalam Pemilu 2024 tidak mudah menuduh Istana karena tidak lolos verifikasi atau gagal nyapres. Semua hal tersebut urusan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam peringatan HUT ke-16 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di JCC Senayan Jakarta pada Rabu (21/12/2022).

"Itu kan sebetulnya urusannya KPU, urusannya KPU itu. Tapi yang dituduh-tuduh karena tidak lolos langsung tunjuk-tunjuk, itu Istana ikut campur, kekuatan besar ikut campur, kekuatan besar intervensi," ujar Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi mengaku tidak memahami tuduhan yang menyebutkan pihak istana atau pemerintah ada ikut andil dalam tidak meloloskan partai politik tertentu dalam tahapan verifikasi.

"Saya itu ngga ngerti apa-apa masalah ini. Ini kan total 100 persen urusannya KPU, bukan urusan siapa-siapa. KPU itu independen, jadi tidak bisa yang namanya kita itu ikut-ikutan, mengintervensi apalagi, ndak ada," jelas Jokowi.

Jokowi kemudian juga mengaku khawatir nantinya dinamika politik yang terjadi antarpartai politik dirinya kembali dikambinghitamkan oleh pihak-pihak tertentu.

"Yang saya takutkan nanti kalau ada yang gagal koalisi. Gagal koalisi nanti yang dituduh nanti Istana lagi. Ini Istana ini, Istana, Istana. Padahal kita itu ngga ngerti koalisi antarpartai, antar ketua partai yang ketemu. Tapi yg paling enak itu memang mengkambinghitamkan, menuduh presiden, Istana, Jokowi, paling enak itu," katanya.

Selain itu, tuduhan serupa kata Jokowi kemungkinan dapat terjadi dalam pencapresan antar tokoh-tokoh yang ada.

"Ada orang atau tokoh yang ingin sekali dapat kendaraan supaya bisa mencalonkan, ternyata tidak bisa. Tuduh lagi Presiden ikut-ikutan, Istana ikut-ikutan, kekuatan besar ikut-ikutan. Lha urusannya apa dengan saya. Hati-hati, karena ini yang ingin ikut pilpres kan banyak," katanya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut