Jokowi-Maruf Unggul di Pemilih NU dan Muhammadiyah
JAKARTA, iNews.id – Elektabilitas pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Maruf Amin mengungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di kalangan pengguna media sosial. Bila dirinci pada kategori agama, Jokowi-Maruf juga tetap unggul.
Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan, Jokowi-Maruf unggul baik di kalangan responden muslim dan nonmuslim pada semua medsos yang disurvei, yakni Facebook, Twitter dan Instagram.
Pembicara LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan, 45,6 persen responden pengguna medsos yang beragama Islam memilih Jokowi-Maruf, sedangkan 41,4 persen mendukung Prabowo-Sandi.
Pada responden medsos dari kalangan nonmuslim, hasilnya juga serupa. Jokowi-Maruf unggul dengan perolehan 72,7 persen suara, sedangkan Prabowo-Sandi 21,2 persen.
"Jokowi-Maruf unggul di semua segmen penggunaan media sosial yang berafiliasi ke ormas islam kecuali ke PA (persaudaraan alumni) 212 dan ormas islam lainnya," ujar Ardian saat memaparkan hasil survei bertajuk “Pertarungan Pilpres di Media Sosial” di kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Rabu (5/9/2018).
Ardian menjelaskan, pasangan Jokowi-Maruf unggul juga di kalangan pengguna medsos dari ormas-ormasi Islam. Di Nahdlatul Ulama (NU), pasangan Jokowi-Maruf berhasil meraih 59 persen suara, sedangkan Prabowo-Sandi meraup angka 36,5 persen.

"Di kalangan pengguna medsos Muhammadiyah, Jokowi-Maruf unggul dengan perolehan 46,6 persen sedangkan Prabowo-Sandi 41,1 persen,” ujarnya. Jokowi-Maruf juga unggul di kalangan responden medsos bukan bagian ormas manapun, yakni 48,5 persen berbanding 38,8 persen yang mendukung Prabowo-Sandi.
Adapun untuk pengguna medsos yang berlatar belakang ormas PA 212 dan ormas islam lainnya, pasangan Prabowo-Sandi unggul telak mengalahkan pasangan Jokowi-Maruf.
"Di PA 212 Jokowi-Maruf hanya mendapat dukungan 27,3 persen, sedangkan 72,7 persen memilih Prabowo-Sandiaga. Sedangkan di ormas islam lainnya, Jokowi-Maruf hanya 20,0 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 60,0 persen," ujar dia.
Survei LSI Denny JA berlangsung pada 12-19 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi Indonesia. Survei menggunakan metodologi survei multistage random sampling dengan margin of error 2,9 persen. Pengumpulan data juga dilengkapi dengan focus group discussion (FGD), analisis media, dan indepth interview.
Editor: Zen Teguh