Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BMKG Ingatkan Ancaman Krisis Pangan di 2050, Dampak Perubahan Iklim
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi Sebut Perang hingga Krisis Pangan Jadi Masalah Dunia: Kita Harus Hati-Hati

Minggu, 08 Oktober 2023 - 06:06:00 WIB
Jokowi Sebut Perang hingga Krisis Pangan Jadi Masalah Dunia: Kita Harus Hati-Hati
Presiden Jokowi usai menghadiri Rapimnas Samawi Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2023). (Foto: Danandaya Arya putra /MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini dunia tengah menghadapi masalah serius. Di antaranya perang, perubahan iklim, hingga krisis pangan.

"Itu sesuatu yang semua negara merasakan semuanya," ujarnya dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2023).

Perang yang saat ini masih berlangsung, kata dia, seperti di Ukraina dan Rusia. Menurutnya, perang tersebut lantas menyebabkan kenaikan harga pangan di semua negara.

"Utamanya yang makan bahan baku, utamanya gandum," ucapnya.

Termasuk di Indonesia. Menurut dia, gandum menjadi makanan pokok di Indonesia setelah beras.

"Karena impor gandum Indonesia sudah mencapai 11 juta ton," katanya.

Jokowi mengatakan, Indonesia sudah mengimpor 11 ton gandum dari negara lain. Dia menyebut, gandum dibutuhkan sebagai bahan pokok untuk membuat bahan pangan seperti mi dan roti.

Jokowi pun menuturkan alasan Indonesia mengimpor gandum. Dia mengatakan, gandum tidak bisa tumbuh dengan sempurna di Indonesia.

"Tumbuh tapi tidak bisa menghasilkan gandum. 11 juta ton dari mana? 30 persen itu berasal dari Rusia dan berasal dari Ukraina," tuturnya.

Soal beras, kata dia, negara-negara penghasil beras saat ini tengah diterpa perubahan iklim karena kemarau panjang yang menyebabkan panen menyusut. Termasuk di Indonesia.

"Akhirnya apa? Yang biasanya mengekspor beras, menghentikan ekspornya, tidak mengekspor beras, dipakai untuk rakyatnya sendiri," ucapnya.

Jokowi pun mencontohkan India yang sudah menyetop ekspor beras. Hal ini menyebabkan harga beras di seluruh dunia naik. Negara lain penghasil beras pun ikut menyetop ekspor.

"Ini kita harus hati-hati mengenai ini dan problem urusan pangan bukan hanya urusan produksi tapi urusan pupuk. Kita bisa memproduksi pupuk sendiri, BUMN punya pabrik pupuk," katanya.

Meski dapat memproduksi pupuk sendiri, kata Jokowi, bahan bakunya berasal dari negara yang berperang. Sehingga, bahan baku untuk membuat pupuk tidak bisa terkirim ke Indonesia.

"Akhirnya apa? Harga pupuknya menjadi naik karena suplai bahan bakunya kurang. inilah problem-problem yang ke depan semakin banyak tantangan semakin banyak masalah dan dihadapi semua negara, hampir mirip-mirip sama," ujarnya. 

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut