Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Kembali Tarik Produk Udang Beku Indonesia karena Potensi Paparan Radioaktif Cesium-137
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi: Tak Ada Artinya Jadi Kekuatan Ekonomi Terbesar di Tengah Dunia yang Tenggelam

Rabu, 23 September 2020 - 07:57:00 WIB
Jokowi: Tak Ada Artinya Jadi Kekuatan Ekonomi Terbesar di Tengah Dunia yang Tenggelam
Tangkapan layar Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB secara virtual, Rabu (23/9/2020).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo berpidato pada Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara virtual, Rabu (23/9/2020). Menurut Jokowi, konflik masih terjadi di berbagai belahan dunia kendati PBB telah berusia 75 tahun.

Padahal, menurut mantan gubernur DKI Jakarta ini, tujuan awal dibentuknya PBB agar dunia bisa lebih damai, stabil dan sejahtera. Apalagi, perang tak akan memberikan keuntungan bagi siapa pun.

"Tak ada artinya sebuah kemenangan dirayakan di tengah kehancuran. Tidak ada artinya menjadi kekuatan ekonomi terbesar di tengah dunia yang tenggelam," ujarnya yang disiarkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.

Jokowi melihat tatanan dunia yang damai dan sejahtera sebagaimana diimpikan belum terwujud. Masih ada konflik di berbagai belahan dunia yang masih memanas. Kemiskinan dan kelaparan bahkan masih terus terjadi. Tak hanya itu, prinsip-prinsip dalam piagam PBB dan hukum internasional kerap tidak diindahkan, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.

"Kita semua prihatin melihat situasi ini. Keprihatinan kita menjadi semakin besar di saat pandemi Covid-19. Di saat seharusnya kita semua bersatu padu bekerja sama melawan pandemi, yang justru kita lihat adalah masih terjadinya perpecahan dan rivalitas yang semakin menajam," tuturnya.

Menurut Jokowi, semua negara harusnya bersatu padu dan menjunjung tinggu prinsip win-win solution atau pola hubungan antarnegara yang saling menguntungkan. Apalagi dampak pandemi corona ini sangat luar biasa, baik dari sisi kesehatan, sosial maupun ekonomi.

"Kita juga paham virus ini tidak mengenal batas negara. No one is safe until everyone is," ucap mantan wali kota Solo ini.

"Jika perpecahan dan rivalitas terus terjadi, maka saya khawatir pijakan bagi stabilitas dan perdamaian yang lestari akan goyah atau bahkan akan sirna. Dunia yang damai, stabil dan sejahtera semakin sulit diwujudkan," kata Jokowi.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut