Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Harga Pangan Hari Ini Jelang Akhir Pekan, Beras dan Daging Ayam Berapa?
Advertisement . Scroll to see content

Jokowi Ungkap Banyak Negara Rem Ekspor Beras akibat Perubahan Iklim

Rabu, 28 Februari 2024 - 11:46:00 WIB
Jokowi Ungkap Banyak Negara Rem Ekspor Beras akibat Perubahan Iklim
Presiden Jokowi mengungkap susahnya mencari beras ke negara-negara produsen beras. (Foto Ist).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap susahnya mencari beras ke negara-negara produsen beras. Hal ini berbeda dengan sebelumnya, di mana hampir tiap negara produsen beras menawarkan ke Indonesia berasnya.

"Kita tahu kalau dulu banyak yang menawarkan pada kita misalnya beras, hampir semua negara produsen beras menawarkan berasnya kepada kita, sekarang ini kita mencari beras ke negara-negara produsen, itu juga tidak gampang dan tidak mudah," kata Jokowi dalam Rapim TNI Polri di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).

Dia lantas mengungkap saat ini memang banyak negara yang menyetop ekspor bahan pangannya, termasuk beras. Menurutnya sikap untuk tak mengekspor beras dilandaskan beberapa hal berkaitan dengan berubahnya iklim hingga gangguan rantai pasok.

"Semuanya sekarang ini ngerem untuk tidak ekspor bahan pangannya, baik gandum maupun beras, akibat perubahan iklim, akibat perubahan cuaca dan gangguan rantai pasok," tuturnya.

Dalam rapim ini, Jokowi mengingatkan TNI Polri bahwa tantangan global merupakan tantangan yang paling sulit dihadapi. Sebab, tantangan ini dapat berdampak signifikan terhadap situasi ekonomi dan sosial di dalam negeri.

"Tantangan global yang sangat rumit, juga bisa berdampak signifikan pada situasi ekonomi dan situasi sosial di dalam negeri. Kita tahu ketidakpastian ekonomi masih belum jelas, masih belum pasti, geopolitik dunia juga sulit dihitung, sulit dikalkulasi," jelasnya.

"Lanskap ekonomi, lanskap politik dunia juga sulit dikalkulasi, sulit dihitung. Kita tahu konflik Ukraina belum selesai, datang konflik Gaza, ada tambahan Yaman, sehingga menyebabkan inflasi pangan melanda dunia," katanya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut