Jubir Partai Perindo Nilai Doa Abuya Muhtadi untuk Mahfud MD Bermakna Luar Biasa
JAKARTA, iNews.id - Juru Bicara (Jubir) Nasional Partai Perindo, Abdul Khaliq Ahmad, bersyukur atas doa yang diberikan oleh ulama karismatik Banten, Abuya Muhtadi, kepada Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD. Menurutnya, doa tersebut bermakna luar biasa.
"Doa yang khusus diberikan oleh Abuya Muhtadi ini diyakini sebagai sesuatu yang mempunyai kekuatan dan makna yang luar biasa, karena memang doa dalam ghalibnya memiliki kekuatan luar biasa. Dalam kehidupan sesuatu yang nampak tidak mungkin mata manusia akan menjadi mungkin atas kehendaknya," kata Abdul Khaliq kepada wartawan, Jumat (15/12/2023).
Caleg DPR Dapil Jawa Barat II itu mengatakan, silaturahmi Mahfud MD kepada Abuya Muhtadi merupakan wujud ketaatan seorang santri kepada gurunya. Hal itu merupakan tradisi pesantren yang tak pernah luntur dari seorang Mahfud.
"Oleh karenanya maka selalu siapa pun yang hidup dalam tradisi pesantren bersilaturahim kepada tokoh-tokoh ulama maka yang pertama-tama yang diminta adalah doa dari sang kiai," kata Abdul Khaliq.
Sebelumnya, Cawapres Partai Perindo Mahfud MD mendapat doa khusus dari tokoh dan ulama karismatik Banten Abuya Muhtadi. Hal itu terjadi saat Mahfud menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlotul Ulum, Cidahu, Cidasari, Pandeglang, Rabu (13/12/2023).
Abuya Muhtadi mendoakan Ganjar dan Mahfud agar sukses dan memenangkan Pilpres 2024.
"Mangga pilih calon-calonnya. Tapi Mangga singkatan, Mahfud-Ganjar. Sukses. Sukses. Sukses Mangga. Mahfud, Ganjar," doa Abuya Muhtadi diamini ratusan santri dan ulama yang hadir.
Sementara itu, Mahfud menegaskan tak akan melakukan kampanye politik elektoral, melainkan kampanye politik kebangsaan.
"Saya yakin, enggak perlu kampanye apa-apa. Beliau Abuya Muhtadi sudah tahu, beliau ilmunya dan makrifatnya tinggi. Tanyakan ke beliau. Saya tidak akan kampanye elektoral," kata Mahfud.
Mahfud lebih banyak berbicara soal peran santri dan umat Islam dalam mencintai serta menjaga Tanah Air.
Sebagai santri, Mahfud terkesan dengan pelajaran di pondok pesantren yang selalu mengutamakan cinta Tanah Air. Itulah mengapa lagu pertama yang berkumandang dalam setiap acara di ponpes adalah Indonesia Raya.
"Hingga ada ungkapan Hubbul Wathan Minal Iman. Maka pesantren yang benar, adalah yang tidak boleh melahirkan orang-orang yang radikal," ucapnya.
Editor: Rizky Agustian