Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!
Advertisement . Scroll to see content

Juru Bicara Pemerintah: 10 Kabupaten dan Kota Telah Terapkan PSBB Corona

Rabu, 15 April 2020 - 19:10:00 WIB
Juru Bicara Pemerintah: 10 Kabupaten dan Kota Telah Terapkan PSBB Corona
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. (Foto: BNPB).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sampai saat ini telah diterapkan di 10 kabupaten dan kota. Kebijakan tersebut salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran wabah virus corona (Covid-19).

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto berharap masyarakat melaksanakan pembatasan aktivitas sosial dan jaga jarak fisik (physical distancing) sebagai kampanye yang awal mencapai tujuan tersebut.

"Ada 10 kabupaten kota yang sudah terapkan PSBB seperti DKI Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Pekanbaru," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (15/4/2020).

Selain itu dia mengapresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah menunjukkan semangat gotong royong serta semangat tenggang rasa saat bangsa ini sedang diuji oleh wabah virus corona.

Sementara itu, lebih dari 36.000 sampel dari 196 kabupaten dan kota telah diperiksa untuk memastikan jumlah kasus virus corona. Pengujian di laboratorium didukung berbagai parameter seperti reagen, alat pengambilan sampel polymerase chain reaction (PCR hingga sumber daya manusia.

Menurutnya, target yang ingin dicapai yaitu 10.000 tes PCR real time per hari. Sejumlah tes tersebut dilakukan dari 32 laboratorium yang tersedia. Jumlah keseluruhan laboratorium yang akan digunakan untuk tes PCR mencapai 78 laboratorium.

Dia mengungkapkan, hingga pukul 12.00 WIB jumlah spesimen yang diperiksa mencapai 36.431 dan jumlah kasus yang diperiksa spesimennya mencapai 33.001 orang.

Dari jumlah pemeriksaan tersebut, 27.865 orang memiliki hasil negatif dan 5.136 positif. Hasil pemeriksaan tersebut terhitung sejak 1 April 2020 dan catatan lain yaitu satu kasus dapat diambil lebih dari satu kali pengambilan dan lebih dari satu jenis spesimen.

“Sudah barang tentu ini, harus meningkatkan bukan hanya jumlah mesin, tetapi juga reagen, juga SDM-nya, juga sistem terkait dengan zonasi, agar memperpendek waktu kirim spesimen menuju ke laboratorium uji, dan selanjutnya diinterpretasikan hasilnya,” ucapnya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut