Kader Gerindra Yakin Prabowo Akan Deklarasi Awal April 2018
JAKARTA, iNews.id - Kurang dari lima bulan ke depan, pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) akan dibuka. Namun, hingga kini belum ada satu pun pasangan yang dideklarasikan oleh partai politik atau gabungan parpol.
Sampai saat ini pun, baru Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinyatakan secara resmi siap diusung kembali menjadi capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan beberapa partai koalisinya. Lalu, bagaimana dengan Prabowo Subianto?
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan, bahwa Gerindra optimistis Prabowo Subianto akan mencalonkan diri pada deklarasi awal April 2018. Demikian juga dengan kader dan pengurus Partai Gerindra, mereka yakin Prabowo segera deklarasi.
"Jadi pilpres itu sampai dengan akhir bulan ini akan ada proses permintaan dari daerah-daerah, meminta Pak Prabowo Subianto untuk kembali menjadi calon presiden 2019. Awal April minggu pertama atau minggu kedua, akan ada satu acara di mana Pak Prabowo akan menyatakan kesediaannya untuk maju sebagai calon presiden kembali dari Partai Gerindra," ujar Ferry di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Minggu (18/3/2018).
Menurut dia, acara deklarasi itu untuk menjawab berbagai permintaan dari keluarga besar Partai Gerindra. Ferry yakin Prabowo mau dan bersedia menjadi calon presiden di 2019. Namun demikian, dia menjelaskan lamanya Prabowo mencalonkan diri menjadi capres adalah banyak faktor untuk mempersiapkan diri.
"Misalnya persiapan pilkada, kan banyak harus dipersiapkan. Kemudian faktor komunikasi dengan partai lain. Kan kita juga enggak boleh jumawa. Aturan presidential threshold ini kan mengharuskan kita menjalin komunikasi dengan partai lain," kata Ferry.
Sebelum deklarasi, Gerindra disebut sudah menjalin komunikasi dengan partai lain. Salah satunya dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sebab dengan partai itulah Gerinda bisa mencukupi syarat presidential threshold. Ferry menuturkan, jika Gerindra dan PKS berkoalisi sudah memiliki 113 kursi.
"Jadi dengan kesediaan PKS untuk berkoalisi dengan kami kembali, ini sudah cukup. Tapi kita harus membuka diri untuk melakukan komunikasi kepada partai lain. Misalnya PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), Demokrat atau partai-partai lain yang kemarin-kemarin sudah mendukung Pak SBY, tapi ada gelagat calonnya enggak bakal dipilih jadi wakil presiden Pak Jokowi. Itu kemungkinan akan goyah," ungkap Ferry.
Editor: Azhar Azis