Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cerita Megawati 5 Hari di Lokasi Tsunami Aceh, Diminta Ikut Cari Jasad Korban
Advertisement . Scroll to see content

Kader PDIP Diduga Dipukul Ketua DPC Gerindra di Semarang, Ini Kronologinya

Sabtu, 09 September 2023 - 13:23:00 WIB
Kader PDIP Diduga Dipukul Ketua DPC Gerindra di Semarang, Ini Kronologinya
Ilustrasi pemukulan (Foto: Ilustrasi/Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dipukul seseorang diduga kader Partai Gerindra di Semarang, Jawa Tengah. Ketua DPC PDIP Kota Semarang, Hendrar Prihadi pun menjelaskan kronologi kejadian. 

Hendrar mengungkapkan, peristiwa terjadi pada pukul 21.45 WIB, Jumat (8/9/2023). Saat itu, kader PDIP yang bertempat tinggal di Kelurahan Bandara, Semarang Utara dihampiri Ketua DPC Gerindra.

Hendrar mendapat informasi jika kader PDIP itu langsung dipukul tanpa dijelaskan duduk perkaranya.

"Tadi malam hari Jumat jam 21.45 WIB, ada kawan kami warga Jalan Cumi-cumi, Kelurahan Bandara, Semarang Utara, yang didatangi oleh Ketua DPC Gerindra. Kemudian tanpa babibu, Ketua Gerindra yang juga anggota DPRD Kota Semarang itu memukul kader kami," kata Hendrar di Senen, Jakarta, Sabtu (9/9/2023).

Diduga kader PDIP itu dipukul karena memasang bendera partai di sekitar perkampungan yang ditinggali Ketua Gerindra Semarang tersebut.

Hendrar pun melaporkan peristiwa itu kepada Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul serta Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Dia meminta arahan dan sikap serta langkah yang harus diambil dari situasi yang berkembang tadi malam tersebut.

"Perintah dari Pak Sekjen pagi hari ini, pertama kami diminta untuk meredam emosi kawan-kawan supaya di Semarang itu tidak terjadi sebuah pertikaian yang keras antara dua partai kami dan Gerindra," ucapnya. 

Sekjen Hasto juga katanya meminta jajaran PDIP Semarang untuk melaporkan persoalan tersebut ke ranah hukum.

"Jadi kami akan segera laksanakan segera setelah acara ini kita lakukan 2 perintah Pak Sekjen itu. Meredam emosi kawan-kawan dan juga melaporkan kasus ini ke kepolisian," katanya.

Sementara itu, Hasto mengatakan dalam demokrasi tidak boleh mengedepankan suatu emosi, apalagi memaksakan kehendak.

"Dari hal yang sederhana, melempar handphone saja itu tidak diizinkan dalam alam demokrasi yang baik, apalagi melakukan suatu tindak kekerasan, karena itulah kami sangat menyesalkan terhadap suatu-suatu tindakan arogansi apalagi menggunakan intimidasi, menggunakan kekerasan, itu tidak boleh di dalam alam demokrasi kita," katanya.

Hasto pun memerintahkan kader untuk tidak melakukan suatu hal yang sifatnya justru semakin memperburuk.

"Kita harus membangun kondusivitas di dalam alam demokrasi kita yang berkebudayaan, sehingga langkah menempuh proses hukum itu merupakan hal yang sangat positif," kata Hasto.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut