Kadin Kolaborasi dengan Kemendag Sarawak, Produksi Energi Terbarukan hingga Sport Tourism
SARAWAK, iNews.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong kolaborasi lintas batas dengan Kementerian Perdagangan Antarabangsa, Industri dan Pelaburan Sarawak, Malaysia. Pertemuan strategis ini menjadi bagian dari lawatan hari kedua delegasi Kadin yang dipimpin Wakil Ketua Umum Andi Yuslim Patawari (AYP).
Kegiatan ini bertujuan mempertemukan komunitas bisnis dari kedua negara agar dapat membangun kerja sama konkret di berbagai sektor, di antaranya industri, energi, pendidikan dan pariwisata. Kadin menilai, kolaborasi ini penting untuk menciptakan simbiosis mutualisme yang mendorong kemajuan kedua negara.
"Kita akan melakukan beberapa pertemuan, yang diharapkan akan ada kerja sama konkret untuk menyambungkan ahli-ahli perniagaan dari Sarawak dan dari Indonesia, sehingga terjadi simbiosis mutualisme," ujar AYP di Sarawak, Jumat (11/7/2025).
AYP yang juga merupakan Sekjen Partai Perindo ini menyoroti potensi besar Borneo sebagai pusat pertumbuhan ekonomi regional. Dia meyakini, kerja sama lintas batas seperti ini akan memperkuat hubungan dagang dan budaya antara Indonesia dan Malaysia.
Langkah ini diyakininya sekaligus bakal membuka peluang baru bagi pelaku usaha dari kedua belah pihak.
"Kita bisa bekerja sama untuk kemajuan kedua negara ke depan," tegas AYP.
Sementara itu, Timbalan Menteri Perdagangan Antarabangsa, Industri dan Pelaburan, Datuk Dr. Malcolm Mussen Lamoh menyebut sejumlah sektor potensial yang dapat dikembangkan bersama. Salah satunya adalah produksi energi terbarukan dari biomassa dan pellet.
Diketahui, pellet atau sering disebut wood pellet atau pelet kayu, merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari serbuk kayu atau bahan kayu lainnya yang dipadatkan menjadi pelet kecil berbentuk silinder. Pelet kayu ini diproses dari limbah kayu, menjadikannya sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan.
"I think from the discussion hari ini, the most potential idea of collaboration for business community will be, one is biomassa dan pellets production yang memerlukan penanaman semula atau tempat baru," tuturnya yang juga mencontohkan pohon paulownia dan bambu sebagai komoditas yang dapat dijadikan pilot project untuk energi terbarukan.
Tak hanya sektor energi, lanjut Malcolm, layanan kesehatan, pendidikan berbasis bahasa Inggris, serta sport tourism seperti golf memiliki potensi besar untuk dikembangkan bersama. “Jadi kita perlu banyak diskusi lagi untuk menentukan apa yang akan kita laksanakan di Sarawak," terangnya.
Pertemuan ini menandai langkah awal dari rangkaian dialog intensif antara Kadin Indonesia dan pemerintah Sarawak. Kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti hasil diskusi dalam bentuk proyek konkret yang dapat dijalankan dalam waktu dekat.
Editor: Rizky Agustian