KAI Terima 14 Lokomotif Baru dari AS, Perkuat Angkutan Barang di Sumatera
JAKARTA, iNews.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerima 14 lokomotif baru tipe CC 205 yang dikirim dari Progress Rail, Alabama, Amerika Serikat. Ini merupakan batch ketiga dari total 54 unit yang dipesan, sehingga KAI telah menerima 38 lokomotif baru guna memperkuat layanan angkutan barang.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, tambahan sarana tersebut akan meningkatkan kapasitas serta keandalan layanan angkutan batu bara dan logistik lainnya yang terus tumbuh di wilayah Sumatera bagian selatan. Menurutnya, penguatan sarana di kawasan tersebut sangat penting karena berperan sebagai pusat distribusi energi nasional.
Anne menjelaskan, moda angkutan berbasis rel jauh lebih efisien dan ramah lingkungan dibanding angkutan jalan raya. Satu rangkaian kereta batu bara dengan 61 gerbong berkapasitas 3.050 ton setara dengan perpindahan 120 truk kontainer berukuran 40 kaki. Emisi karbon yang dihasilkan per perjalanan juga jauh lebih rendah dibanding yang dihasilkan 120 truk kontainer.
Sepanjang Januari-Oktober 2025, KAI mencatat volume angkutan barang mencapai 57.556.900 ton, meningkat 0,69 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Batu bara menjadi komoditas terbesar dengan 47,77 juta ton atau 83 persen dari total angkutan, didominasi Divre III Palembang dan Divre IV Tanjungkarang.
Anne menegaskan bahwa kelancaran distribusi batu bara memiliki peran vital bagi keseimbangan energi Indonesia. Pasokan dari Sumatera menjadi penopang pembangkit listrik di Jawa dan Bali.
“Angkutan batu bara melalui rel memastikan pasokan energi Jawa dan Bali tetap terjaga, menopang layanan kesehatan, pendidikan, industri, dan pelayanan publik. Penguatan sarana ini menegaskan komitmen KAI untuk menjaga kehidupan masyarakat tetap bergerak dan mendukung kemajuan Indonesia,” kata Anne dalam keterangannya, dikutip Sabtu (22/11/2025).
KAI juga mendukung kebijakan penghapusan truk over dimension over loading (ODOL) pada 2026 melalui penguatan jaringan logistik berbasis rel yang memiliki kapasitas besar, lebih aman, efisien, dan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan mampu menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri.
Sejak Februari 2025, seluruh lokomotif dan genset KAI telah menggunakan Biosolar B40 sebagai bagian dari upaya transisi energi bersih serta dekarbonisasi sektor transportasi berbasis rel, sejalan dengan target Net Zero Emission 2060.
Dalam jangka panjang, KAI menargetkan pertumbuhan angkutan barang sebesar 15 persen pada 2029, dengan proyeksi mencapai 111,2 juta ton batu bara dan 10,9 juta ton komoditas non-batu bara.
Sumatera Selatan diproyeksikan menjadi pusat ekspansi angkutan barang berbasis rel dengan tambahan kontribusi 27,8 juta ton. Penguatan sarana dan infrastruktur ini diyakini menjadi fondasi pertumbuhan sektor logistik nasional.
Editor: Reza Fajri