Kampanye di Lampung, Hasto Minta Pendukung Jaga Suara Ganjar-Mahfud agar Tak Dicuri
LAMPUNG, iNews.id - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto meminta para kader partai politik pendukung, sukarelawan, simpatisan, dan pendukung untuk memenangkan paslon nomor urut 3 di Pilpres 2024. Tiga pesan tersebut yakni bergerak ke bawah, saksi pemilu dan ajari rakyat mencoblos yang baik.
Menurut dia, para pendukung harus menjaga suara Ganjar-Mahfud di TPS agar tidak dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Jangan biarkan suara kita dicolong, jangan biarkan suara Ganjar-Mahfud dicuri. Kami minta bantuan PDI Perjuangan, Perindo, Hanura, PPP untuk didukung. Tiga, ajari rakyat mencoblos yang baik. Yaitu nomor satu dibuka saja, nomor dua dilihat, nomor tiga dicoblos, coblos rambut putih," kata Hasto saat kampanye terbuka di hadapan ribuan massa di Lapangan Kampung Sawah Brebes, Bandarlampung, Minggu, (29/1/2024).
Hasto meyakini rakyat Lampung adalah masyarakat yang sadar politik. Masyarakat Lampung melek secara politik yang tidak membiarkan berbagai bentuk pengerdilan suara rakyat terjadi.
"Karena itu sekali lagi pesan dari Ganjar-Mahfud 17 hari ke depan kita buktikan bahwa kekuatan rakyat adalah kekuatan rakyat. Mengapa saya tekankan ini? Karena pasangan nomor 2 didukung oleh lebih dari 30 persen pengusaha yang menyumbang perekonomian nasional, sementara Ganjar Mahfud didukung pergerakan rakyat," kata Hasto.
Sekretaris Jenderal PDIP itu menambahkan kekuatan Ganjar-Mahfud terletak pada kekuatan rakyat, wong cilik. Kekuatan Ganjar-Mahfud terletak pada gotong royong dari seluruh rakyat Indonesia.
“Saat ini yang terpenting datangi rakyat, jangan melihat hasil survei karena sudah dimanipulasi. Lihat saja sentimen positif kepemimpinan paslon 03 yang paling tinggi," kata Hasto.
Dia meyakini sentimen positif terhadap Ganjar-Mahfud besar. Sebab, Ganjar-Mahfud tidak pernah terlibat hukum, melanggar etika, dan berasal dari keluarga yang baik-baik saja.
"Untuk memimpin Indonesia harus dibuktikan memimpin keluarga dulu. Sanggup atau tidak. Kalau memimpin keluarga saja tidak sanggup jangan memimpin Indonesia raya yang besar ini saudara-saudara sekalian," kata Hasto.
Editor: Faieq Hidayat