Kampus Ramah Disabilitas: UAI Belajar dari Universitas Edinburgh
JAKARTA, iNews.id – Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) terus berkomitmen untuk mewujudkan kampus yang ramah disabilitas. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan inklusif, tiga dosen muda Ilmu Komunikasi UAI baru saja menyelesaikan kunjungan studi ke Universitas Edinburgh (UoE), Skotlandia.
Kunjungan ini merupakan bagian dari program hibah “UK-ID Disability Inclusion Partnership Grant” dari British Council Indonesia. Selama lima hari di Edinburgh, tim dosen UAI mempelajari bagaimana UoE, yang menempati peringkat 13 dunia untuk subjek pendidikan, membangun budaya pendidikan tinggi yang inklusif dan ramah disabilitas.
Cut Meutia Karolina, salah satu peserta program, menjelaskan bahwa di Skotlandia, terdapat regulasi yang jelas dan kuat untuk memastikan pendidikan tinggi ramah disabilitas. Negara juga memberikan insentif bagi institusi yang menerima mahasiswa disabilitas.
“Di sana, menolak calon mahasiswa disabilitas itu ilegal. Jadi, perguruan tinggi tidak bisa bekerja sendirian. Mereka harus bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk organisasi nirlaba dan pemerintah,” ujar Meutia dalam keterangannya, Senin (18/3/2024).
UoE menunjukkan komitmennya dengan menyediakan berbagai fasilitas dan layanan yang ramah disabilitas, seperti asisten pribadi, teknologi adaptif, materi pembelajaran yang ramah disabilitas dan dukungan psikologis.
Edoardo Irfan, peserta lainnya, menekankan bahwa pendidikan tinggi ramah disabilitas di Skotlandia bukan hanya soal regulasi.
“Ini lebih dari sekadar kewajiban. Mereka sudah lama melakukan ini dengan serius, fokus, dan sinerginya dengan para stakeholder luar biasa. Sehingga pendidikan inklusif itu benar-benar jadi budaya,” kata Edo.
Di Skotlandia, definisi disabilitas juga lebih luas. Hal ini termasuk masalah kesehatan mental yang dapat memengaruhi proses belajar mahasiswa.
Professor John Ravenscroft dari UoE menyambut baik kerjasama dengan UAI. Ia berharap UAI dapat menjadi pilot project untuk implementasi pendidikan inklusif di Indonesia.
“Jika UAI mulai menyelenggarakan pendidikan inklusi dari nol, itu sangat baik. Ini akan menjadi panduan bagi perguruan tinggi lainnya di Indonesia,” kata John.
Tim UAI akan merumuskan policy brief terkait kampus ramah disabilitas dan menyelenggarakan seminar serta pelatihan bagi dosen-dosen. John Ravenscroft dan Elizabeth McCann dari UoE dijadwalkan untuk berkunjung ke UAI pada pertengahan Mei 2024 untuk membantu UAI dalam mewujudkan kampusnya yang ramah disabilitas.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq