Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenkes Ungkap Alasan Generasi Now Berisiko Kena Kanker, Wajib Baca!
Advertisement . Scroll to see content

Kanker Payudara Banyak Menyerang Gen Z, Kemenkes Buka Suara!

Senin, 29 September 2025 - 18:32:00 WIB
Kanker Payudara Banyak Menyerang Gen Z, Kemenkes Buka Suara!
Anak Gen Z mulai banyak yang terdiagnosis kanker payudara. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kesehatan mengungkapkan total kasus kanker payudara di Indonesia sekitar 67 ribu kasus, dengan 38 ribu pasien meninggal dunia. 

Fakta yang sangat mengejutkan adalah banyak anak gen Z yang kini didiagnosis kanker payudara. Penyebabnya ada kemungkinan gegara perubahan gaya hidup yang serba instan. 

"Kalau dulu pasien kanker di atas 40 tahun, semarang sudah banyak pasien kanker payudara berusia 18 tahun," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam acara Forum Jurnalis Kesehatan di kawasan Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025). 

Siti Nadia menerangkan, penyebab pasti tren anak muda kena kanker payudara masih belum dapat ditentukan. Ada kemungkinan  karena perubahan perilaku hingga kesadaran lebih baik. 

Artinya, semakin banyak anak muda yang kini melakukan skrining kanker payudara. Proses skrining itu yang kemudian membuat kasus kanker payudara pada anak muda tercatat. 

Meski begitu, mata Siti Nadia, di zaman sekarang ini memang kenyataannya adalah kanker payudara bukan lagi masalah perempuan di atas 40 tahun. Tren kasusnya bergerak ke wanita usia 18, 23, atau 25. 

Faktor Risiko Kanker Payudara pada Anak Muda 

Seperti dijelaskan sebelumnya, kanker payudara pada anak muda ada kemungkinan disebabkan oleh gaya hidup instan. Panganan yang dikonsumsi juga bisa menjadi faktor pencetus. 

"Perubahan gaya hidup yang serba instan, memicu risiko kanker semakin besar, termasuk keterpaparan terhadap zat kimia," kata Siti Nadia. 

"Itu otomatis meningkatkan risiko kanker meski tidak langsung," tambahnya. 

Selain semuanya serba instan, kata Siti Nadia, makanan yang dikonsumsi pun saat ini banyak yang mengandung pengawet, process food, atau pangan yang dapat meningkatkan risiko kanker. 

"Karena itu, kami menyarankan untuk kembali ke real food untuk mencegah kanker," sambung dia.

Selain itu, pola hidup bersih dan sehat pun perlu dilakukan mulai dari sekarang. Aktif bergerak misalnya, ini dapat membuat tubuh lebih bugar dan sehat, sehingga radikal bebas bisa dicegah dan imunitas tubuh semakin kuat.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut