Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jatuh saat Dubai Airshow, Jet Tempur India Tejas Pernah Diminati Indonesia Diborong Malaysia
Advertisement . Scroll to see content

Kasus Covid-19 Naik tapi Tren Kematian Turun, Ini Penyebabnya Menurut Satgas

Kamis, 06 Januari 2022 - 21:26:00 WIB
Kasus Covid-19 Naik tapi Tren Kematian Turun, Ini Penyebabnya Menurut Satgas
Satgas menyebut kasus Covid-19 cenderung meningkat dalam 14 hari terakhir namun tren kematian menurun. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Adisasmito menyebut angka kematian harian di Indonesia menunjukkan tren penurunan dalam 14 hari terakhir. Walaupun angka kematian cenderung fluktuatif, namun tren penurunan teramati dalam dua minggu ini. 

"Jika pada dua minggu lalu angka kematian adalah delapan dalam sehari, saat ini angka kematian adalah sebesar empat orang dalam sehari," ujar Wiku dalam konferensi pers dikutip kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (6/1/2022). 

Tidak hanya indikator angka kematian harian saja yang mengalami penurunan, angka keterisian tempat tidur atau BOR untuk keperluan ICU juga menunjukkan tren penurunan setidaknya dalam 10 hari terakhir. 

"Sementara BOR untuk isolasi mengalami peningkatan, BOR untuk ICU justru mengalami penurunan. Jika dalam 10 hari ke belakang keterisian BOR ICU adalah 3,95 persen dalam satu hari, angka ini konsisten mengalami penurunan hingga saat ini hanya sebesar 3,23 persen dalam sehari," ucapnya. 

Meski demikian, terdapat empat indikator yang mengalami peningkatan antara lain, kasus aktif, kasus positif, positivity rate, serta BOR isolasi. Menurutnya, hal ini merupakan fakta bahwa telah terjadi peningkatan penularan di masyarakat.

"Dalam 14 hari terakhir terlihat tren peningkatan kasus positif. Meskipun peningkatan harian ini cenderung fluktuatif, namun penambahan kasus terakhir telah mencapai angka 404 pada Rabu (5/1/2022), meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan kasus harian dua pekan sebelumnya yaitu hanya 136 kasus," ujar Wiku.

Wiku menjelaskan, adanya tren kenaikan dan penurunan dalam indikator-indikator tersebut, menunjukkan adanya tingkat penularan dan jumlah orang positif yang tidak diikuti dengan kebutuhan perawatan dan kematian. Ini menunjukkan kasus yang saat ini terjadi cenderung tidak bergejala atau bergejala ringan.

"Hal ini dapat terjadi karena dua hal, yaitu karakteristik varian Omicron yang saat ini beredar dan menginfeksi masyarakat yang cenderung bergejala ringan dan tanpa bergejala, serta yang kedua kekebalan yang terbentuk di masyarakat baik akibat tertular maupun yang dipicu oleh vaksinasi," tuturnya. 

Namun, lanjut Wiku, fenomena ini tentu perlu untuk dipelajari lebih lanjut dengan metode yang baik dan benar sebelum dapat disimpulkan sebabnya. Meskipun demkian, penting untuk tetap berupaya menurunkan peningkayan kasus yang sudah mulai terjadi. 

"Kita perlu menyadari bahwa kita memiliki keterbatasan fasilitas dan sumber daya kesehatan, serta yang terpenting memberi celah untuk penularan semakin meluas sama dengan menempatkan kelompok rentan dalam resiko yang lebih tinggi. Bukan tidak mungkin, kelompok rentan tersebut adalah orang-orang terdekat yang kita cintai," kata Wiku.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut