Kasus Kematian Santri Gontor, Abdul Khaliq: Usut Tuntas, Masa Depan Pendidikan Ponpes Harus Dijaga
JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum DPP Silaturahmi Haji dan Umrah Indonesia (SAHI), Abdul Khaliq Ahmad mengatakan kasus meninggalnya santri Ponpes Modern Gontor, Jawa Timur, harus diusut tuntas sesuai dengan ketentuan hukum berlaku.
Pengusutan dugaan tindakan kekerasan tersebut harus tuntas guna memberikan pelajaran bahwa tindakan kekerasan dalam hal apapun tidak dapat dibenarkan.
"Usut tuntas secara hukum pelaku dan pihak yang terlibat," kata Khaliq kepada MNC Portal Indonesia, Senin (26/9/2022).
Ketua Bidang Keagamaan DPP Perindo ini mengatakan, dengan menuntaskan ke akar tentang tewasnya santri tersebut juga dapat menyelamatkan nama baik seluruh pondok pesantren yang ada di Indonesia.
Menurutnya, Ponpes merupakan tempat terbaik untuk mempelajari ilmu agama ditengah maraknya penyelewengan pemahaman agama yang menyebabkan tindakan anarkis. "Eksistensi dan masa depan pendidikan Ponpes harus dijaga," ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal serupa terulang, Khaliq menyebutkan pihak Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama harus mengambil sikap tegas. Salah satunya dengan mengeluarkan pedoman dalam keamanan santri di Ponpes.
"Perlu regulasi perlindungan dan pengawasan pendidikan Ponpes untuk keamanan dan kenyamanan belajar santri," ujarnya.
Sebagai informasi, hari ini Silaturahmi Haji dan Umrah Indonesia (SAHI) merayakan hari lahir (harlah) yang ke-4. Bertempat di SekretariatDPP SAHI Jl. H. Ramli Nomor 3B, RT10/RW15, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, beberapa pengurus merayakan syukuran dengan memotong tumpeng.
Editor: Ahmad Antoni