Kasus Korupsi BTS 4G, Mukti Ali Divonis 6 Tahun Penjara
JAKARTA, iNews.id - Account Director of Integrated Account Department PT Huawei Tech Investment Mukti Ali divonis enam tahun penjara terkait kasus dugaan korupsi penyediaan menara BTS 4G serta infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4 dan 5 BAKTI Kominfo. Dia merupakan terdakwa keenam yang divonis hakim dari total 14 tersangka korupsi BTS Kominfo.
Hakim menyatakan Mukti Ali terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama sebagaimana dakwaan primer penuntut umum.
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Mukti Ali oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 tahun," kata Ketua Majelis Hakim Dennie Arsan Fatrika di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).
Selain itu, Mukti Ali juga divonis denda sejumlah Rp500 juta.
"Dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama empat bulan," ujar Hakim.
Sekadar informasi, putusan hakim tersebut sama seperti tuntutan jaksa penuntut umum (JPU). Sebelumnya, JPU menuntut Mukti Ali dijatuhi vonis enam tahun penjara dan denda Rp500 juta.
Adapun kasus korupsi tersebut ditaksir merugikan keuangan negara sekitar Rp8.032.084.133.795,51 atau Rp8 triliun. Jumlah tersebut berdasarkan hasil audit penghitungan kerugian keuangan negara atas kasus korupsi BTS oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Sebelumnya, Johnny G Plate divonis 15 tahun penjara dan denda sebesar Rp1 miliar subsider 6 bulan kurungan. Majelis Hakim juga memvonis politikus Partai NasDem itu untuk membayar uang pengganti senilai Rp15,5 miliar subsider 2 tahun penjara.
Lalu ada mantan Dirut BAKTI Kominfo, Anang Achmad Latif divonis 18 tahun penjara dan denda Rp1 miliar subsider 6 bulan kurungan. Majelis Hakim juga memvonis Anang Achmad Latif membayar uang pengganti senilai Rp5 miliar.
Kemudian mantan Tenaga Ahli Human Development (Hudev) Universitas Indonesia (UI) Yohan Suryanto divonis 5 tahun penjara dan denda Rp200 juta. Majelis Hakim juga memvonis Yohan Suryanto membayar uang pengganti senilai Rp400 juta.
Lalu Komisaris PT Solitech Media Sinergy Irwan Hermawan divonis 12 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider 4 bulan kurungan. Dia juga diwajibkan membayar uang pengganti senilai Rp1,150 miliar.
Selain itu Direktur Utama (Dirut) PT Mora Telematika Indonesia, Galumbang Menak Simanjuntak, divonis enam tahun penjara. Dia juga dijatuhi hukuman denda senilai Rp500 juta subsider 4 bulan kurungan.
Editor: Rizky Agustian