KBRI Koordinasi dengan Vatikan Jelang Pelantikan Kardinal Suharyo oleh Paus
JAKARTA, iNews.id – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Takhta Suci Vatikan sedang mempersiapkan acara resepsi diplomatik dan misa syukur atas pelantikan Monsinyur (Mgr) Ignatius Suharyo Hardjoatmojo PR sebagai Kardinal dari Indonesia pada Sabtu, 5 Oktober mendatang, oleh Paus Fransiskus di Vatikan.
Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Vatikan Agus Sriyono saat menerima khusus jurnalis iNews.id, Eko Ardiyanto di KBRI Vatikan, Rabu (4/9/2019) waktu setempat mengatakan, biasanya para dubes dari negara-negara asal kardinal yang akan dilantik oleh Paus akan diundang untuk membicarakan pelaksanaan consistorium atau sidang para kardinal.
“Penunjukan Kardinal Ignatius Suharyo ini menjadi satu kehormatan bagi bangsa indonesia dan sebagai bentuk kepercayaan dari Takhta Suci terhadap Gereja Katolik Indonesia,” ujar Agus Sriyono yang sudah 3,5 tahun menjadi Dubes Indonesia untuk Vatikan.

Dubes Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan Agus Sriyono saat diwawancarai jurnalis iNews.id Eko Ardiyanto di KBRI Vatikan, Rabu (4/9/2019). KBRI berkoordinasi dengan Takhta Suci Vatican untuk persiapan pelantikan Mgr Ignatius Suharyo sebagai Kardinal dari Indonesia. (Foto: IST)
Agus juga menyampaikan, karena undangan dari Vatikan sangat terbatas, maka peluang umat Katolik Indonesia yang ingin melihat langsung pelantikan kardinal ini sangat kecil. Penegasan ini disampaikan Agus menanggapi banyaknya umat Katolik Indonesia yang ingin hadir langsung di Gereja Basilica Santo Petrus Vatikan, lokasi pelantikan kardinal nanti.
Menurut Dubes RI Agus Sriyono yang merupakan diplomat senior ini, pengangkatan kardinal di sebuah wilayah atau negara sepenuhnya kewenangan Paus dan tidak ada aspek pertimbangan dari negara asal kardinal. Para kardinal di seluruh dunia ini diangkat Bapa Paus untuk kelengkapan keanggotaan Dewan Kepausan yang salah satu tugasnya memilih Paus dalam sebuah konklaf.
“Menurut pandangan saya, pengangkatan Monsinyur Ignatius Suharyo sebagai Kardinal Indonesia ini untuk menggantikan Kardinal Julius Darmaatmadja yang sudah sepuh. Di Dewan Kepausan telah disepakati untuk memilih kardinal yang usianya di bawah 80 tahun agar memiliki hak memilih dan dipilih sebagai Paus,” kata Agus.
Penunjukan Mgr Ignatius Suharyo sebagai Kardinal Indonesia bersama 12 kardinal lainnya telah disampaikan Paus Fransiskus pada 1 September lalu, usai memimpin Doa Angelus atau Malaikat Tuhan di St Peter Square, Vatikan.
Mgr Ignatius Suharyo sebelum menjadi Uskup Agung Jakarta pernah menjabat sebagai Uskup Agung Semarang dan ketua KWI sejak tahun 2012. Mgr Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo yang lahir pada 9 Juli 1950 ini akan menjadi Kardinal ketiga dari Indonesia.
Dua orang yang sebelumnya pernah menjadi kardinal dari Indonesia yakni, Almarhum Justinus Darmojuwono. Dia dilantik pada 1967 saat masih mengabdi sebagai Uskup Agung Semarang periode 1963-1981. Sementara kardinal kedua dari Indonesia, yakni Julius Darmaatmadja yang ditunjuk pada 1994.
Editor: Maria Christina