Kebakaran Hebat Gudang Tiner di Surabaya, 10 Mobil Damkar Dikerahkan

SURABAYA, iNews.id – Kebakaran hebat melanda gudang tiner di kompleks pergudangan Kalianak 54, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (5/6/2025) sore. Api yang diduga berasal dari korsleting listrik dengan cepat membesar, dipicu oleh bahan mudah terbakar yang terdapat di dalam gudang. 

Peristiwa ini menyebabkan satu orang terluka akibat terkena drum yang meletus dan terlempar. Rekaman video warga, berhasil merekam detik-detik terjadinya kebakaran yang disertai ledakan dahsyat di kompleks pergudangan Kalianak 55. 

Baca Juga

Menteri Israel Ben-Gvir: Tak Ada Bangsa Palestina, Mereka Kumpulan Imigran Arab

Kepulan asap tebal serta ledakan yang berulang kali terjadi membuat atap gudang ambruk, semakin mempercepat laju kobaran api. Di dalam gudang tersebut diketahui terdapat puluhan drum berisi tiner serta bahan kimia lainnya yang mudah terbakar.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surabaya, Wasis Sutikno menyampaikan, setelah menerima laporan, langsung menerjunkan banyak unit pemadam karena mendapat informasi bahwa gudang yang terbakar menyimpan tiner dalam jumlah besar. 

Baca Juga

Kebakaran Rumah di Malang, Lansia Tewas Terjebak Kobaran Api

Sesampainya di lokasi, petugas segera melokalisasi api untuk mencegah penyebarannya ke gudang di sekitar. "Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik yang menghasilkan percikan api, kemudian menyulut tiner yang sangat mudah terbakar," ujar Wasis.

Selain kerusakan material yang cukup parah, kebakaran ini juga menyebabkan satu orang korban luka, yang diketahui merupakan pemilik gudang. Korban mengalami cedera akibat ledakan dari salah satu drum tiner dan langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Setelah lebih dari satu jam berjibaku, dengan total 10 unit pemadam kebakaran serta enam unit tim rescue yang dikerahkan, api akhirnya berhasil dipadamkan. Petugas kemudian melakukan pendinginan di lokasi untuk memastikan tidak ada sisa bara api yang dapat memicu kebakaran kembali.

Editor: Kurnia Illahi