Kebiasaan Konsumen Berevolusi, Angela Tanoesoedibjo Ungkap Peluang Baru
JAKARTA, iNews.id - Co-CEO, MNC Group sekaligus CEO iNews Media Group, Angela Tanoesoedibjo mengatakan saat ini konsumsi media telah berevolusi. Menurutnya, ada penonton yang mengonsumsi media dengan format panjang, seperti di televisi dan ada yang pendek melalui ponsel.
Untuk itu, kata Angela, iNews Media Group turut melakukan perubahan yang cukup lugas. Salah satunya, membuat konten untuk multiplatform, multiformat dan multi pengalaman.
"Kita harus beradaptasi dengan perubahan. Kebiasaan konsumen berevolusi dan kita harus berevolusi bersama mereka," ucap Angela dalam dialog di forum YouTube Works Award Indonesia 2025 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).
Meski begitu, Angela menilai, platform YouTube menjadi bagian penting dalam perubahan. Ia pun mengaku bangga dengan keberadaan YouTube. Apalagi, kata dia, kanal di bawah naungan MNC Group mencatat hasil positif.
"Jadi kami sangat bangga bahwa hari ini kami mengelola lebih dari 500 kanal di YouTube, ya. Tiga diamond button, 15 gold button. Pada dasarnya 500 kanal, sebagian besar adalah kanal in-house dan kreator di bawah manajemen kami. 260 juta pelanggan YouTube, 700 unggahan setiap hari, 1,6 miliar penayangan per bulan," ujar Angela.
"Jadi dengan semua skala ini, dengan semua volume ini, dan dengan keragaman konten kami di YouTube, kami dapat menjangkau minat yang berbeda, segmen yang berbeda, generasi muda, dan di seluruh Indonesia, tidak hanya di Jawa tetapi juga di luar Jawa, di daerah pedesaan juga," tambahnya.
Angela mengatakan, YouTube telah menawarkan format konten berbeda, baik panjang maupun pendek, horizontal atau vertikal. Dengan format itu, ia menilai, pihaknya perlu membuat konten dengan semua format tersebut.
"Kami berpikir bahwa setiap konten pantas mendapatkan pendekatan yang berbeda untuk terhubung dengan audiens. Kami percaya bahwa setiap konten dapat kami format ulang sehingga dapat menjangkau audiens yang berbeda juga," kata Angela.
Ia pun mencontohkan konten serial drama, yang disajikan dalam format berbeda. Untuk di televisi, ia berkata, konten drama diracik dalam format panjang, sementara di kanal YouTube dimuat dalam durasi lebih singkat.
"Satu hal lagi, kami juga sekarang memproduksi drama mikro, tren global saat ini. Setiap episode hanya 3 menit. Dan secara keseluruhan, umpan baliknya juga bagus. Tidak hanya untuk judul-judul terbaru, tapi tahu tidak? Bahkan untuk episode yang kami unggah delapan tahun lalu, kami masih terus mengumpulkan penonton hingga hari ini. Satu episode itu mendapatkan 350 juta penayangan hari ini," ungkap Angela.
"Jadi, saya bangga mengatakan bahwa jika Anda memiliki konten yang bagus, dan MNC pasti memilikinya, Anda tidak akan pernah kedaluwarsa di YouTube," pungkasnya.
Secara terpisah, Country Director Google Indonesia, Veronica Utami, mengatakan, YouTube merupakan platform video nomor 1 di Indonesia, yang menjangkau lebih banyak konsumen di berbagai layar dan wilayah pedesaan setiap hari.
Ia berkata, masyarakat Indonesia dapat menonton konten tanpa hambatan di berbagai format video dan layar, mulai dari Shorts hingga video berdurasi panjang di TV. Hal ini mendorong pertumbuhan total waktu menonton yang signifikan sebesar 20 persen dari tahun ke tahun.
”Kita tidak hanya menjangkau pengguna yang lebih banyak, tapi juga pengguna yang lebih terlibat, yang lebih fokus. Tentunya pertumbuhan yang luar biasa ini didorong oleh satu faktor yang sangat penting, yaitu para kreator," kata Veronica.
"Kreator-kreator inilah yang membuat YouTube menjadi pusat budaya dunia atau kita sebut sebagai epicenter of culture. Dan dari sinilah tren itu lahir, gerakan sosial dimulai, dan juga suara-suara yang sebelumnya mungkin tidak terdengar, jadi bisa terdengar," pungkasnya.
Editor: Puti Aini Yasmin