Kekuatan Intelektual Dinilai Bisa Jadi Basis Legitimasi Paslon 01
JAKARTA, iNews.id - Kaum intelektual dinilai sedang gelisah dan prihatin atas masifnya penyebaran berita bohong atau hoaks. Maka itu diperlukan gerakan intelektual dalam membangun kesadaran moral agar tidak memproduksi dan menebar hoaks.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia mengatakan, selama ini kaum intelektual lebih banyak di kampus seperti berada di menara gading. Sekalipun berpolitik dalam bentuk memberikan dukungan sifatnya pribadi.
"Kini tidak lagi secara individu, namun sudah seperti konsensus bersama para kaum intelektual dari berbagai kalangan mendukung paslon," ujar Ujang, Jakarta, Senin (4/2/2019).
Menurutnya, kaum intelektual memang seharusnya aktif dalam politik. Biasanya, intelektual dalam menilai seseorang dengan ukuran yang jelas dan objektif.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menuturkan, kekuatan intelektual bisa menjadi basis legitimasi untuk bersemangat dalam membangun Indonesia dalam lima tahun ke depan. Jika terjadi sinergi antara kekuatan kaum intelektual dengan kekuatan rakyat, maka peluang untuk menang kembali bagi Jokowi-Ma'ruf Amin sangat besar.
"Kekuatan intelektual bisa menjadi basis legitimasi bagi paslon 01 untuk bersemangat dalam membangun Indonesia dalam lima tahun kedepan," tuturnya.
Editor: Kurnia Illahi