Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Waspada! BMKG Prediksi Pulau Jawa bakal Diguyur Hujan Lebat pada Periode Nataru
Advertisement . Scroll to see content

Kemarau Panjang, Mata Air di Pulau Jawa Sudah Mulai Kritis

Selasa, 26 September 2023 - 10:30:00 WIB
Kemarau Panjang, Mata Air di Pulau Jawa Sudah Mulai Kritis
Ilustrasi kekeringan berkepanjangan. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan mata air di Pulau Jawa sudah kritis. Jika kekeringan terus berkepanjangan maka pasokan air untuk masyarakat akan berkurang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan jika musim kemaraunya berjalan, maka sudah masuk fase tanggap darurat. Artinya kondisi kedaruratannya sudah terjadi.

“Kalau kondisinya sudah terjadi kita enggak bisa nih mengatur apa-apa yang ada diatasnya yang harus kita kejar adalah pada saat kondisi kedaruratan ini masyarakat butuh apa,” ungkap Aam sapaan akrabnya dalam Disaster Briefing, dikutip Selasa (26/9/2023).

Aam pun menjelaskan distribusi air bersih ketika kemarau panjang terjadi bukanlah menjadi solusi jangka panjang. Reservasi mata air harus dilakukan. Namun, masalahnya mata air khususnya di Pulau Jawa sudah mulai kritis.

“Sebenarnya preservasi mata air-mata air, khususnya di Jawa ini sudah mulai kritis dan itu harus kita berikan catatan penting,” ungkapnya.

“Karena kenapa? Karena kondisi daerah atau vegetasi daerah hulu kita itu itu sangat sedikit sebenarnya masih terjaga dengan baik, mungkin kita harus melihat ulang DAS kritis kita di Jawa ada berapa, itu aja patokannya,” imbuh dia.

Lebih lanjut, Aam mengatakan saat ini ada inisiatif-inisiatif dan harus diapresiasi misalkan preservasi ulang pembersihan Ciliwung Kilometer Nol atau Citarum Kilometer Nol. 

Aam pun mendorong pemerintahan di level administrasi Kabupaten, Kota, misalkan Kabupaten Bogor atau Kabupaten Garut bahwa ada yang lokasi-lokasi yang merupakan daerah-daerah Kilometer Nol dari sungai-sungai yang mengalir di seluruh Jawa harus dilihat bersama untuk melakukan preservasi mata air.

“Karena kalau kita berbicara daerah tempat penyimpanan air skala besar, misalkan Waduk, misalkan Danau, Waduk pun sekarang menurunnya muka air itu cukup signifikan. Karena kalau tidak ada preservasi dari kondisi ekosistem yang baik di hulunya secara otomatis itu sangat bergantung pada hujan yang turun sebelumnya,” katanya. 

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut