Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ariana Grande Terkena Covid-19 hingga Sejumlah Acara Dibatalkan, Begini Kondisinya
Advertisement . Scroll to see content

Kematian karena Covid-19 Masih di Atas 1.000 Orang Per Hari, Luhut Jelaskan Penyebabnya

Minggu, 25 Juli 2021 - 09:55:00 WIB
Kematian karena Covid-19 Masih di Atas 1.000 Orang Per Hari, Luhut Jelaskan Penyebabnya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan mengungkap penyebab tingginya kasus kematian karena covid-19 dalam sepekan terakhir. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kasus kematian karena covid-19 di Indonesia menembus 1.000 orang per hari dalam sepekan terakhir. Bahkan dalam dua hari terakhir mencapai 1.400 orang per hari.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan mengungkap penyebab tingginya kasus kematian karena covid-19 dalam sepekan terakhir.

"Dari hasil penelitian tim di lapangan, angka kematian meningkat karena beberapa faktor, yaitu kapasitas rumah sakit yang sudah penuh, pasien yang ketika datang saturasinya sudah buruk, dan meninggal karena tidak terpantau ketika melakukan isolasi mandiri di rumah," kata Luhut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (25/7/2021).

Luhut menyampaikan hal itu saat Rapat Koordinasi (Rakor) Tindak Lanjut Langkah Intervensi untuk Penurunan Tingkat Kematian Akibat covid-10 di Jawa-Bali pada Sabtu (24/7/2021). Rakor tersebut juga dihadiri Menteri Kesehatan, Gubernur Bali, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa Timur, Deputi Gubernur DKI Jakarta, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Bupati Surakarta, Bupati Karawang, dan perwakilan kementerian serta lembaga terkait.

Dalam Rakor tersebut, Luhut menjelaskan hasil tinjauan lapangan menemukan rata-rata pasien yang meninggal menderita komorbid atau belum menerima vaksin. 

"Setelah memahami faktor-faktor ini, kita harus melakukan intervensi untuk mengurangi angka kematian secara cepat," ucapnya.

Langkah-langkah intervensi tersebut antara lain dengan meningkatkan kapasitas ICU dari rumah sakit dengan oksigen sentral pada daerah-daerah yang memiliki tingkat kematian tinggi serta menyediakan isolasi terpusat dan terpantau bagi pasien resiko tinggi yang melakukan isolasi mandiri.

Selain itu, dinas kesehatan juga diminta untuk berkoordinasi dengan TNI untuk memperoleh akses paket obat gratis. Lalu mengaktifkan kembali Satuan Tugas (Satgas) PPKM di level desa dan melakukan pemantauan ketat terhadap setiap warga yang terindikasi mengalami gejala covid-19.

Selanjutnya, pemerintah secara berkala akan menerapkan pemantauan angka kematian dengan kerangka yang mencakup jumlah kasus kematian yang sudah divaksin, kasus komorbid, klasifikasi usia, ketersediaan akses terhadap obat-obatan, perawatan oksigen, pentahapan penyakit dan paparan terhadap badai sitokin serta lokasi kematian.

Kerangka tersebut diterapkan agar seterusnya pemerintah dapat mengambil langkah mitigasi secara strategis, komprehensif, dan tepat sasaran.

"Kunci dalam menangani pandemi ini adalah disiplin dan kerja bahu-membahu. Dengan bersama-sama dan konsisten melakukan dan meningkatkan testing dan tracing, diharapkan mata rantai ini akan terputus," tutur Luhut.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut