Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Padel dengan View Gunung Uhud di Madinah, Netizen Speechless!
Advertisement . Scroll to see content

Kemenag Kritik Garuda Tiba-tiba Ubah Rute Kepulangan 46 Kloter, Bikin Banyak Masalah

Rabu, 26 Juni 2024 - 13:24:00 WIB
Kemenag Kritik Garuda Tiba-tiba Ubah Rute Kepulangan 46 Kloter, Bikin Banyak Masalah
Garuda tiba-tiba merubah rute penerbangan jemaah haji (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag, Subhan Cholid mengkritik ketidakprofesionalan maskapai Garuda Indonesia yang tiba-tiba mengubah rute penerbangan 46 kelompok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia gelombang pertama. Akibatnya menimbulkan banyak masalah sehingga jemaah mengeluh.

Jemaah yang seharusnya pulang dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah kini harus kembali melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Menurut Subhan Cholid, pergerakan jemaah haji Indonesia terbagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama, jemaah haji dari Tanah Air mendarat di Bandara AMAA Madinah, kemudian ke Madinah, Makkah, dan pulang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. 

Gelombang kedua, jemaah haji dari Tanah Air mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, lalu ke Makkah, Madinah, dan pulang melalui Bandara AMAA Madinah.

"Garuda Indonesia gagal menyediakan slot time di Bandara Jeddah. Akibatnya ada perubahan slot time kepulangan untuk 46 kloter gelombang pertama yang seharusnya melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah menjadi melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah," kata Subhan Cholid dikutip dari laman resmi Kemenag, Rabu (26/6/2024).

Perubahan slot time tersebut berdampak besar dan sangat merepotkan. Rute penerbangan bukanlah hal yang sederhana dan menimbulkan beberapa dampak sistemik.

Pertama, jemaah kelelahan karena harus menempuh perjalanan panjang dari Makkah ke Madinah. Jarak Makkah ke Jeddah memakan waktu sekitar 1,5 jam, sementara Makkah ke Madinah bisa lebih dari 8 jam, yang tentu merepotkan dan melelahkan bagi jemaah.

Kedua, perubahan ini memecah konsentrasi petugas. Dalam kondisi normal, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Bandara seharusnya terkonsentrasi pada pemulangan jemaah haji gelombang pertama di Jeddah. Namun, akibat perubahan rute, petugas harus membagi pelayanan di Madinah, berdampak pada optimalisasi pelayanan.

Ketiga, perubahan rute pemulangan mengharuskan penyiapan layanan di Madinah di luar jadwal yang telah direncanakan. Layanan tersebut mencakup akomodasi, konsumsi, dan transportasi.

Selain itu, perubahan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan ta'limatul hajj yang mengharuskan perjalanan haji satu rute. Jika kedatangan melalui Madinah, maka kepulangan harus melalui Jeddah, dan sebaliknya serta diatur secara sistem di e-hajj.

"Maka, pada hari pertama kepulangan, ada 6 kloter yang semuanya mengalami keterlambatan karena tim e-hajj dari Kementerian Haji dan Umrah harus mengubah sistem khusus untuk 46 kloter tersebut. Waktu keberangkatan juga harus dimajukan 24 jam lebih cepat agar jemaah memiliki waktu untuk beristirahat," tegas Subhan.

Berikut adalah 46 kloter yang disesuaikan jadwal kepulangannya oleh Garuda Indonesia dari seharusnya terbang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah menjadi melalui Bandara AMAA Madinah:

1. Embarkasi Banjarmasin (BDJ): BDJ 1, BDJ 2, BDJ 4, dan BDJ 7;

2. Embarkasi Balikpapan (BPN): BPN 1;

3. Embarkasi Medan (KNO): KNO 2, KNO 3, KNO 4, KNO 7, KNO 8, dan KNO 9;

4. Embarkasi Padang (PDG): PDG 3, PDG 6, dan PDG 8;

5. Embarkasi Solo (SOC): SOC 1, SOC 2, SOC 3, SOC 5, SOC 10, SOC 11, SOC 15, SOC 16, SOC 17, SOC 19, SOC 20, SOC 21, SOC 23, SOC 24, SOC 25, SOC 26, SOC 29, SOC 30, SOC 31, SOC 33, SOC 34, SOC 35, SOC 36, dan SOC 38;

6. Embarkasi Makassar (UPG): UPG 1, UPG 3, UPG 5, UPG 7, UPG 8, UPG 10, UPG 13, UPG 14.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut