Kemendikbud: Pandemi Covid-19 Tingkatkan Penerapan Teknologi di Dunia Pendidikan
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan ada hal positif yang bisa dipetik dengan adanya pandemi covid-19 di Indonesia. Salah satunya meningkatkan penerapan teknologi dalam kegiatan belajar dan mengajar (KBM).
Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud, Evi Mulyani menampik anggapan bahwa pandemi covid-19 ini membuat kualitas pembelajaran menurun lantaran beralih via teknologi. Menurut dia anggapan tersebut salah.
"Sebenarnya bagi dunia pendidikan pandemi covid-19 ini memberikan pembelajaran positif. Salah satunya yaitu memanfaatkan teknologi dengan proses pembelajaran, meningkatkan penerapan teknologi dalam pendidikan," kata Evi dalam diskusi bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (9/6/2020).
Menurut dia pandemi covid-19 memaksa dunia pendidikan Indonesia beradaptasi dengan keadaan dan perkembangan teknologi. Evi mengatakan penerapan teknologi dalam pendidikan di Indonesia belum terlalu terlihat sebelum adanya pandemi.
"Dalam waktu singkat adaptasi dilakukan oleh insan pendidikan, termasuk oleh orang tua, dalam sejarah Indonesia ini menjadi luar biasa," ujarnya.
Evi menyadari tidak sepenuhnya perubahan cepat ini bisa berjalan dengan lancar. Sebab, dia melihat masih banyak kendala dalam penerapannya. Salah satunya keterbatasan kemampuan dari penggunaan teknologi itu sendiri.
"Tapi dengan keharusan keluar dari zona nyaman, bereksperimen untuk pertama kali, maka akhirnya terjadi percepatan adopsi teknologi dan tentunya akan bermanfaat secara umum dalam dunia pendidikan di masa depan," ucap dia.
Untuk menyikapi kendala-kendala dari penerapan teknologi ini, Kemendikbud telah menyiapkan alternatif lain agar pembelajaran tetap bisa diakses. Salah satunya, pemanfaatan media massa maupun media sosial untuk pembelajaran.
"Ada alternatif pembelajaran jarak jauh dengan televisi, radio, dan kemudian modul-modul yang bisa dipelajari secara kolaborasi yang sangat diperlukan," katanya.
Editor: Rizal Bomantama