Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenhut Gandeng India untuk Cegah Kematian Gajah Sumatra Akibat EEHV
Advertisement . Scroll to see content

Kemenhut Siapkan Revitalisasi Rumah Sakit Gajah Sumatra, Gandeng Dokter India

Rabu, 24 Desember 2025 - 16:41:00 WIB
Kemenhut Siapkan Revitalisasi Rumah Sakit Gajah Sumatra, Gandeng Dokter India
Kemenhut dan dokter India di Rumah Sakit Gajah Way Kambas, Lampung. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) merencanakan revitalisasi Rumah Sakit Gajah Way Kambas di Lampung. Pengerjaan itu akan melibatkan dokter-dokter hewan India dari Vantara.

Direktur Konservasi Spesies dan Genetik Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kemenhut Ahmad Munawir mengatakan Vantara juga akan membangun rumah sakit gajah baru di wilayah Sumatra lainnya.

“Dari Vantara akan membantu Indonesia untuk membangun atau merevitalisasi yang tadi, rumah sakit Gajah di Way Kambas dan mungkin ke depan kiranya juga bisa membangun rumah sakit lainnya yang ada di Pulau Sumatra yang mungkin di Riau dan mungkin di Aceh,” ujar Munawir dalam keterangannya, Rabu (24/12/2025).

Dia mengatakan pihaknya berkomitmen memperkuat perlindungan Gajah Sumatra yang populasinya dalam kondisi kritis. Menurut dia, langkah ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni untuk memperbaiki ekosistem sebagai habitat utama Gajah Sumatera.

“Kunjungan kita ke sini (Way Kambas) bersama tim dari Faunaland Indonesia, dan juga Vantara bahwa ini adalah bentuk komitmen daripada Kementerian Kehutanan, khususnya menteri kita, Pak Raja Juli bahwa kita harus memperbaiki ekosistem sebagai habitat daripada Gajah Sumatra,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/12/2025).

Berdasarkan data internasional, kata dia, populasi Gajah Sumatra berada dalam kategori critically endangered akibat penurunan jumlah dan rusaknya habitat. Saat ini, Munawir menjelaskan kantong habitat gajah yang sebelumnya lebih dari 44 lokasi menyusut menjadi sekitar 21 kantong yang terfragmentasi.

Karena itu, Kemenhut mendorong kolaborasi multipihak untuk menyelamatkan populasi dan habitat gajah, termasuk membangun konektivitas antarhabitat melalui koridor ekologis.

Sementara itu, CEO Faunaland Indonesia Danny Gunalen mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Kemenhut kepada pihaknya. Dia menegaskan Faunaland Indonesia berkomitmen mendukung konservasi dan pelestarian biodiversitas Indonesia, khususnya Gajah Sumatera melalui kemitraan dengan Vantara.

“Kami lembaga konservasi di Indonesia adalah perwakilan dari Vantara. Vantara adalah rescue center terbesar di dunia yang berada di Jamagar milik Anant Ambani, beliau adalah pemerhati hewan dan pegiat hewan," ungkapnya.

Danny mengungkapkan, hasil survei awal menunjukkan kebutuhan mendesak Rumah Sakit Gajah Way Kambas termasuk penyediaan ambulans khusus gajah.

"Seperti jangka pendek mungkin akan dibutuhkan seperti animal ambulans, karena belum ada di sini untuk mengangkut Gajah. Animal ambulancs itu sangat canggih, mobil ini memiliki forklift dan lain-lain, dan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan," bebernya.

Selain kebutuhan jangka pendek, Faunaland dan Vantara juga menyiapkan rencana jangka panjang berupa revitalisasi atau pembangunan rumah sakit gajah baru.

“Kami akan merevitalisasi rumah sakit, Gajah atau bahkan membuat yang baru,” kata Danny.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut