Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenkes Identifikasi 10 Penyakit Terbanyak Pengungsi Banjir di Sumbar, ISPA Tertinggi
Advertisement . Scroll to see content

Kemenkes: Virus Korona Masuki Gelombang Kedua, Penyebaran Tak Secepat di Wuhan

Kamis, 05 Maret 2020 - 04:00:00 WIB
Kemenkes: Virus Korona Masuki Gelombang Kedua, Penyebaran Tak Secepat di Wuhan
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen) P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto. (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut penyebaran virus korona telah memasuki gelombang kedua atau second wave. Hal itu ditandai dengan penyebaran ke negara-negara lain di luar China, termasuk Indonesia.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus korona, Achmad Yurianto menjelaskan gelombang pertama ditandai dengan penyebaran masif di China, terutama di Kota Wuhan. Saat ini penyebaran virus korona di negeri tirai bambu itu mengalami penurunan. Yuri memperkirakan penyebaran di gelombang kedua ini tak akan secepat gelombang pertama.

“Virus korona telah memasuki second wave di mana penyebarannya diperkirakan tidak secepat first wave. Wuhan menjadi spot utama first wave dan angka kematiannya tinggi. Tetapi sekarang muncul titik-titik baru di Korea Selatan, Jepang, Iran dan Italia.” ucap Achmad Yurianto yang juga menjabat Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Menurutnya, masalah utama yang dihadapi saat ini adalah penyebaran virus korona yang menjamah antarnegara bahkan antarbenua. Selain itu observasi yang diperlukan untuk melihat gejala infeksi tak cukup hanya 14 hari, tetapi hingga 21 hari.

“Yang jadi masalah sekarang virus ini menyebar cukup cepat ke negara lain meski pengawasan di pintu masuk bandara diperketat,” katanya.

Kemenkes hingga hari ini telah memeriksa sekitar 446 spesimen terkait virus korona. Dua dinyatakan positif yaitu warga Depok, Jawa Barat yang sudah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso dan 10 lain dalam pemeriksaan lebih lanjut.

"Dari 10 itu sembilan rujukan dari rumah sakit dan satu dari kapal Diamond Princess,” ujar Achmad Yurianto.

Yuri menegaskan Kemenkes saat ini tak hanya fokus menangani warga yang positif maupun suspect korona. Tetapi juga memikirkan kesehatan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

“Kasus ini seperti yang kita ketahui belum ada obatnya, tapi faktor kesehatan masyarakat harus diperhatikan agar tidak menular,” ujarnya.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut