Kemlu Konfirmasi 12 WNI Disekap di Dubai: Berhasil Diselamatkan
JAKARTA, iNews.id - Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha membenarkan 12 warga negara Indonesia (WNI) disekap di Hor Al Anz, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) beberapa waktu lalu. Kini Kemlu melalui KJRI Dubai tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk mengamankan para WNI itu.
"Kejadian tersebut benar terjadi di Dubai. KJRI Dubai telah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk mengamankan dan melindungi para WNI," kata Judha, Selasa (24/1/2023).
Dia mengatakan hingga kini KJRI Dubai tengah melakukan pendalaman atas kasus penyekapan itu. KJRI Dubai akan melakukan wawancara terhadap WNI yang disekap melalui screening form tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"KJRI saat ini sedang lakukan pendalaman terhadap kasus ini termasuk akan mewawancara para WNI menggunakan screening form TPPO. KJRI juga menyiapkan dokumen perjalanan bagi para WNI yang memerlukan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, video viral di media sosial menunjukkan momen dramatis penyelamatan 12 warga negara Indonesia (WNI) yang disekap di Hor Al Anz, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Menurut informasi dalam video tersebut, para perempuan itu merupakan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang dilakukan sesama WNI.
“Tragedi malam ini 20 Januari 2023 di HorAl Anz, we are here to save our people. Saya bersama kawan-kawan berhasil membebaskan 12 orang yang disekap dan dijual oleh sesama perempuan Indonesia juga benama T,” bunyi keterangan dalam video yang diunggah akun TikTok @sabrinaerita.
Dalam video tersebut tampak beberapa perempuan berada di atap sebuah rumah. Beberapa orang yang berada di bawah berusaha menyelamatkan mereka. Para perempuan itu berteriak berusaha turun, namun orang di bawah berteriak agar mereka tidak melompat.
Kemudian salah seorang yang berada di atap meraih tangga dan menurunkannya untuk digunakan. Para wanita itu akhirnya dapat diselamatkan. Di video lanjutan, salah seorang korban mengatakan dirinya dijual oleh perempuan WNI bernama Tia, Rita, dan Dewi.
Editor: Rizal Bomantama