Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perang Thailand-Kamboja Masih Lanjut meski Ada Desakan Gencatan Senjata
Advertisement . Scroll to see content

Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban dalam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 27 Juli 2025 - 23:14:00 WIB
Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban dalam Konflik Thailand-Kamboja
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha. (Foto: Dok. IMG)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban atas konflik Thailand-Kamboja. Hal tersebut dia sampaikan setelah menerima informasi dari KBRI Phnom Penh dan KBRI Bangkok.

"Berdasarkan pemantauan dan komunikasi dengan berbagai pihak, tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban konflik bersenjata tersebut," ujar Judha kepada wartawan, Minggu (27/7/2025).

Dia menambahkan, KBRI Phnom Penh dan KBRI Bangkok telah mengeluarkan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, WNI diminta untuk menghindari perjalanan ke wilayah konflik dan terus memonitor situasi keamanan dari media dan otoritas setempat.

"Segera melakukan lapor diri serta segera menghubungi hotline Perwakilan RI jika menghadapi situasi darurat," ucapnya.

Adapun Judha menyampaikan bahwa konflik kedua negera itu terjadi di perbatasan antara Provinsi Oddar Meanchey, Kamboja dengan Provinsi Ubon Ratchatani, Si Sa Ket, Surin Thailand.

Sebagai informasi, perang Kamboja dan Thailand pecah sejak Kamis telah menewaskan 14 orang di pihak Thailand hingga Jumat (25/7/2025).

Pertempuran terjadi sehari setelah ledakan ranjau darat di sepanjang perbatasan melukai lima tentara Thailand dan menyebabkan Bangkok menarik duta besarnya dari Kamboja serta mengusir utusan Kamboja untuk Thailand.

Pada hari Jumat, pejabat tinggi Kamboja di provinsi Oddar Meanchey, Jenderal Khov Ly, mengatakan pertempuran kembali terjadi dini hari di dekat kuil kuno Ta Muen Thom. Jurnalis Associated Press di dekat perbatasan melaporkan telah mendengar suara tembakan artileri sejak dini hari.

Pejabat itu juga mengatakan bahwa setidaknya empat warga sipil terluka dalam pertempuran hari Kamis di sana dan lebih dari 4.000 orang telah mengungsi dari desa-desa mereka di sepanjang perbatasan ke pusat-pusat evakuasi.

Eskalasi ini merupakan contoh langka konflik militer antara negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), meskipun Thailand sebelumnya pernah berselisih dengan Kamboja di perbatasan dan telah terlibat dalam pertempuran sporadis dengan negara tetangga di barat, Myanmar.

"Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin dan menyelesaikan masalah apa pun melalui dialog," kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut