Kenangan Nabil Haroen terhadap Didi Kempot: Sang Legenda dan Tetesan Air Mata
JAKARTA, iNews.id – Duka mendalam dan rasa kehilangan dirasakan anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) Muchamad Nabil Haroen atas kepergian sahabatnya, Didi Kempot. Dia seakan tak percaya mendengar penyanyi campursari legendaris itu wafat, Selasa (5/5/2020) pagi.
Ketua Umum PP Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini mengenang Didi Kempot sebagai sosok yang bukan saja amat rendah hati, namun juga tangguh. Tidak hanya itu, The Godfther of Broken Heart juga sahabat yang peduli terhadap sesama.
“Pagi tadi, mendengar kabar kepergian sahabat, idola, maestro sekaligus guru, badan saya mendadak lemas,” tutur politikus yang akrab disapa Gus Nabil ini, Selasa (5/5/2020).
Gus Nabil mengingat, kendati Didi Kempot pernah berujar ‘daripada patah hati, mending dijogeti’, tetap saja hatinya patah. Air mata pun mengalir tak tertahankan.
“Dan bagaimana saya bisa berjoget, jika bangsa ini kehilangan salah satau sosok pemersatu? Kehilangan sosok penting pejuang kebudayaan?,” ucapnya.
Ada rasa tak percaya sang maestro campursari itu telah berpulang. Rasanya baru kemarin Didi Kempot bernyanyi di tengah-tengah para penggemarnya.
Didi Kempot, kata dia, menemani setiap ruang terkecil saat dada sesak. Dia juga menjadi cermin terhadap situasi dulu dan kini. Lagu-lagunya menjadi semacam cara mengungkapkan apa yang tengah dialami dan dirasakan masyarakat.
Gus Nabil bersahabat dekat Didi Kempot. Baginya, Lord Didi bukan sekadar pencipta ratusan lagu, penyanyi, atau seorang tangguh yang telah mencecap asam garam kehidupan, namun sosok guru yang mengajarkan banyak hal, baik dari lagu, tutur dan tindak-tanduknya.
“Mas Didi adalah sosok yang sangat amat rendah hati. Setiap kali diundang, dia selalu datang. Tak pernah peduli siapa yang mengundang, asal bisa, dia pasti akan bilang "iya". Mas Didi juga sosok yang selalu mengutamakan kemanusiaan,” ucapnya.
Gus Nabil masih ingat benar saat Didi Kempot diundang untuk mengisi Konser Amal Pagar Nusa beberapa bulan lalu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Pelantun hits Stasiun Balapan itu datang meski undangan dikirim H-1.
Yang tak dilupakan oleh masyarakat juga beberapa minggu lalu Didi Kempot menggelar konser galang dana untuk membantu pemerintah memerangi Covid-19. Tak tanggung-tanggung Rp7,6 miliar terkumpul dalam beberapa jam.
Dia juga mengenang, setiap kali diundang konser di Jakarta, Didi Kempot selalu memilih menginap di daerah Slipi. Bukan tanpa alasan jika penyanyi terbaik AMI 2001 itu memilih demikian. Didi Kempot tak pernah lupa dari mana dia memulai mengukir garis perjuangan hidupnya.
“Saya selalu meneteskan air mata ketika mengingat nyaris setiap hari dia menelpon untuk sekadar mengirim kabar di mana dia berada. Betapa dia adalah seorang sahabat yang amat menghargai persahabatan,” tuturnya, terharu.
Gus Nabil mengaku banyak sekali ingatan yang membekas di hatinya tentang sang sahabat. Saking banyaknya hingga tak bisa diuraikan satu per satu dalam tulisan sederhana.
Kini Didi Kempot telah berpulang, meninggalkan banyak kenangan kepada semuanya, baik tentang hidup, hubungan, dan lainnya. Kepergian itu seperti pesan yang selalu diutarakan semasa hidup, "Apa saja yang jadi masalahmu, kuat tidak kuat kamu harus kuat. Tapi misalnya kamu tidak kuat, ya harus kuat".
Menurut Nabil, meski air mata dan kesedihan tak bisa dihindari, mereka yang ditinggalkan harus tetap kuat dan meneruskan jejak perjuangan kemanusiaan serta kebudayaan Sang Legenda.
“Semua yang di bumi akan pergi, namun karya tetap abadi. Selamat jalan, Mas Didi. Doa dan linangan air mata semoga menjadi bukti, bahwa engkau layak ditempatkan Tuhan di tempat yang paling baik,” ucapnya.
Editor: Zen Teguh