Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kubu Roy Suryo Tolak Mediasi: Tak Ada Perdamaian dengan Kepalsuan!
Advertisement . Scroll to see content

Kepala Badan Siber Djoko Setiadi Pernah Jualan Kue, Ini Kisahnya

Rabu, 03 Januari 2018 - 15:16:00 WIB
Kepala Badan Siber Djoko Setiadi Pernah Jualan Kue, Ini Kisahnya
Mayjen TNI (Purn) Djoko Setiadi dilantik sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/1/2018). (Foto:Koran Sindo/Eko Purwanto)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Mayjen TNI (Purn) Djoko Setiadi sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Djoko akan memimpin lembaga yang langsung berada di bawah presiden tersebut.

"Demi Allah saya bersumpah akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya," ujar Djoko saat pengambilan sumpah jabatan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/1/2018).

Pelantikan Djoko tertuang dalam surat keputusan presiden (Keppes) Nomor 130 P 2017 tentang Pemberhentian dengan Hormat Kepala Lemsaneg dan Pengangkatan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara.

Sebagai lembaga baru hasil peleburan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dan Ditjen Aptika Kemenkominfo, BSSN akan langsung bertanggung jawab kepada Presiden. Ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 133 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2017 tentang Badan Siber dan Sandi Negara pada 16 Desember 2017.


Sebelum menjabat Kepala BSSN, Djoko dikenal sebagai Kepala Lemsaneg. Lahir di Solo dari keluarga sederhana dengan 8 orang saudara, Djoko bercita-cita melanjutkan sekolah di Jakarta usai tamat SMP. Namun, keterbatasan dana sempat menjadi batu sandungan.

Tetapi berkat tekad kuatnya, Djoko berhasil sekolah di Jakarta dengan berjualan kue basah. Saat itu ia tinggal bersama kakak kandungnya. Lulus SMA tahun 1997, dia mendaftar ke Akademi Sandi Negara (Aksara) melalui informasi yang tanpa sengaja diketahuinya dari surat kabar. Dari ratusan pendaftar, Djoko berhasil menjadi satu dari delapan orang terpilih yang berhasil masuk.

Saat mendaftarkan diri, Djoko tidak memiliki bayangan tentang perkuliahan di Aksara. Dapat berkuliah secara gratis dan semua pembiayaan ditanggung oleh Negara menjadi alasan dirinya ikut  ujian tersebut.

Lulus dari Aksara pada 1980 Djoko memutuskan untuk menjadi tentara. Keputusan itu dilatari kekagumannya pada sosok Mayjen TNI (Purn) dr Roebiono Kertopati yang saat itu menjabat sebagai Kepala Lemsaneg pertama di Indonesia.


Sosok Roebiono yang mampu memimpin Lemsaneg dengan baik dan memiliki latar belakang TNI menginsiprasi Djoko untuk meniti karier di TNI. Djoko pun mengikuti pendidikan TNI dan lulus 1981.

Saat berpangkat Kapten, Djoko mendapat kesempatan mengikuti penugasan di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Pada 1990 dia berhasil lulus dan ditempatkan di Pusat Komunikasi Kementerian Luar Negeri. Tak lama kemudian, Djoko Setiadi dipindahtugaskan ke Turki selama 4,5 tahun yang saat itu sedang terjadi perang teluk di daerah Irak.

Setelah kembali ke Tanah Air, Djoko ditugaskan di Pusat Intelejen Angkatan Darat (Pusintelad) yang dilanjutkan di Kodam I/BB di Medan. Kemudian ia melaksanakan tugas di Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres).

Dalam perjalanan kariernya, dia sempat bersekolah di Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat atau biasanya disebut dengan Seskoad selama 11 bulan dan ditempatkan di Paspampres selama empat tahun.


Berdasarkan perintah dari Kepala Lemsaneg saat itu, dia dipindahtugaskan dan kembali mengabdikan diri di Lemsaneg. Pada 2011 Djoko Setiadi diangkat menjadi Kepala Lemsaneg.

Djoko mengungkapkan, BSSN akan mengantisipasi segala serangan siber di Indonesia seperti virus wannacry beberapa waktu lalu. Selain itu, BSSN akan melawan serangan siber dilakukan oleh para teroris dengan menggunakan teknologi. "Artinya, kalau ada serangan siber dari manapun, ya kita harus hadapi dengan teknologi. Pasti, pasti ada," kata dia.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut